Pemerintah Kota Banjarmasin menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalimantan Selatan dan distributor pangan untuk menstabilkan harga pangan melalui pasar murah.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina di Banjarmasin, Jumat, mengatakan pasar murah digelar guna mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok sekaligus sebagai upaya mengendalikan inflasi di kota setempat.
”Pengendalian inflasi sesuai dengan arahan Presiden,” ujarnya.
Pasar murah ini dilaksanakan hingga akhir Desember 2022 di 52 kelurahan di Kota Banjarmasin, dan untuk saat ini pelaksanaanya diagendakan di 10 titik lokasi.
Ibnu Sina mengimbau masyarakat untuk berbelanja di pasar murah untuk mendapatkan harga bahan pokok murah dibandingkan dengan harga pasar.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin Ichrom M Tezar mengatakan pasar murah ini dibagi dalam dua skema.
Pertama dilakukan bersama Bulog dan distributor, dan yang kedua dilakukan dengan skema subsidi menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) melalui dana bantuan tak terduga.
Besaran subsidi diperkirakan mencapai Rp20.000/paket sembako yang berisi dua kilogram gula pasir dan dua liter mingak goreng dengan total paket sebanyak 15.000 untuk lima kecamatan di Kota Banjarmasin.
"Setelah APBD disahkan, insyaAllah Oktober ini pasar murah kita laksankan sebanyak lima kali hingga November,” kata Tezar.
Pemimpin Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Selatan Muhammad Imron Rosidi mengatakan, dengan adanya program pasar murah itu dapat menekan gejolak harga di tingkat konsumen.
"Bulog menyediakan kebutuhan pangan seperti beras medium, premium, gula pasir dan minyak goreng dengan harga terjangkau," ujarnya.
Beras medium/lokal dijual dengan harga Rp45.000 per lima kilogram, beras premium/pulen Rp60.000 per lima kilogram, gula pasir Rp13.300 per kilogram, Minyak Goreng Rp13.500 per liter.
“Masyarakat jangan khawatir, Pemkot bersama Bulog menjamin kebutuhan Pangan seperti beras, gula pasir, minyak goreng tersedia dengan harga terjangkau,” kata Imron Rosidi.
Menurut Imron, kegiatan ini juga merupakan realisasi dari tiga pilar ketahan pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina di Banjarmasin, Jumat, mengatakan pasar murah digelar guna mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok sekaligus sebagai upaya mengendalikan inflasi di kota setempat.
”Pengendalian inflasi sesuai dengan arahan Presiden,” ujarnya.
Pasar murah ini dilaksanakan hingga akhir Desember 2022 di 52 kelurahan di Kota Banjarmasin, dan untuk saat ini pelaksanaanya diagendakan di 10 titik lokasi.
Ibnu Sina mengimbau masyarakat untuk berbelanja di pasar murah untuk mendapatkan harga bahan pokok murah dibandingkan dengan harga pasar.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin Ichrom M Tezar mengatakan pasar murah ini dibagi dalam dua skema.
Pertama dilakukan bersama Bulog dan distributor, dan yang kedua dilakukan dengan skema subsidi menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) melalui dana bantuan tak terduga.
Besaran subsidi diperkirakan mencapai Rp20.000/paket sembako yang berisi dua kilogram gula pasir dan dua liter mingak goreng dengan total paket sebanyak 15.000 untuk lima kecamatan di Kota Banjarmasin.
"Setelah APBD disahkan, insyaAllah Oktober ini pasar murah kita laksankan sebanyak lima kali hingga November,” kata Tezar.
Pemimpin Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Selatan Muhammad Imron Rosidi mengatakan, dengan adanya program pasar murah itu dapat menekan gejolak harga di tingkat konsumen.
"Bulog menyediakan kebutuhan pangan seperti beras medium, premium, gula pasir dan minyak goreng dengan harga terjangkau," ujarnya.
Beras medium/lokal dijual dengan harga Rp45.000 per lima kilogram, beras premium/pulen Rp60.000 per lima kilogram, gula pasir Rp13.300 per kilogram, Minyak Goreng Rp13.500 per liter.
“Masyarakat jangan khawatir, Pemkot bersama Bulog menjamin kebutuhan Pangan seperti beras, gula pasir, minyak goreng tersedia dengan harga terjangkau,” kata Imron Rosidi.
Menurut Imron, kegiatan ini juga merupakan realisasi dari tiga pilar ketahan pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022