Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Hamdi mengharapkan pemerintah setempat harus memanfaatkan peluang menghidupkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di saat penerapan pengurangan penggunaan plastik.


"Saya berharap pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Koperasi Banjarmasin membina industri kecil pembuatan wadah bahan potensi lokal pengganti kantongan plastik," katanya di Banjarmasin, Senin.

Menurut dia, banyak potensi lokal yang bisa dimanfaatkan untuk wadah pengganti kantongan plastik baik yang digunakan di super market atau di pasar tradisional.

Ia mencontohkan di Banjarmasin masih terdapat wadah yang disebut bakul terbuat dari purun, pandan, rotan, bambu, dan sejenisnya yang bisa digunakan pengganti kantongan pelastik hingga jika harus menjadi sampah tentu ramah lingkungan.

Kemudian ada pula wadah yang disebut Jintingan, butah, yang juga bahannya berasal dari potensi tanaman yang mudah terurai jika nanti menjadi sampah.

Industri kecil pembuatan wadah tersebut dulu sempat menjamur, tetapi setelah adanya wadah yang lebih modern seperti kantongan pelastik maka industri rumahan wadah dari kearifan lokal tersebut menjadi penghilang.

Karena itu, momentum pengurangan penggunaan kantongan plastik yang diterapkan pemerintah tersebut harus disikapi secara positif kalau dikaitkan untuk menumbuhkembangkan lagi industri kecil pembuatan wadah-wadah tersebut, tuturnya.

Oleh sebab itu, dia waktu segera akan mendatangi Disperindag dan Dinas Koperasi setempat untuk mengonsultasikan masalah pengembangan kembali industri kecil pembuatan wadah-wadah alamiah yang bisa mengganti wadah pelastik tersebut.

Hamdi mengaku sependapat dengan kebijakan pemerintah mengurangi penggunaan pelastik mengingat limbah pelastik yang berserakan sangat merugikan lingkungan lantaran sulitnya bahan plastik itu terurai yang tentu menghambat pertumbuhan mahluk biologi lainnya./A

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016