DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), dalam hal ini Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan yang juga membidangi kehutanan, membicarakan masalah kebakaran hutan dan lahan atau karhutla dengan tetangga yaitu Kalimantan Tengah (Kalteng).

Sekretaris Komisi II HM Iqbal Yudiannor SE melalui WA-nya, Sabtu (3/9/22) menerangkan, permasalahan karhutla penting supaya jangan menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian kedua provinsi bertetangga, Kalsel-Kalteng.

"Sebab sebagaimana kita ketahui bersama dari pengalaman selama ini karhutla menimbulkan banyak dampak, antara lain terhadap perekonomian," ujarnya menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin.

"Kami akan membicarakan karhutla dengan DPRD Kalteng, terutama terkait dengan pengendalian guna menghindari atau meminimalkan kejadian tersebut serta dampaknya," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) itu.

Wakil rakyat dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu berharap, hasil studi komparasi dari "Bumi Tambun Bungai" atau "Bumi Isen Mulang (pantang mundur)" Kalteng dapat menjadi masukan dalam pengendalian karhutla di Kalsel.

"Alhamdulillah dalam beberapa tahun terakhir kita dapat meminimalkan karhutla. Ke depan kalau bisa kita minimalkan lagi, hal tersebut tentu dengan kebersamaan," demikian Iqbal Yudiannor.

Kunjungan kerja (kunker) Komisi II yang diketuai Imam Suprastowo dan Wakil Ketuanya Muhammad Yani Helmi itu ke Bumi Tambun Bungai atau "Bumi Pancasila" Kalteng dilakukan pada 4-6 September 2022.

Sebagaimana geografi Kalteng memiliki luas wilayah mencapai 154.000 kilometer persegi dengan kawasan hutan cukup luas, sedangkan Kalsel lebih kurang 37.000 kilometer persegi atau jauh lebih kecil.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022