Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan mengharapkan melalui giat program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana atau "Bangga Kencana" menurunkan angka stunting (kekerdilan Balita) di provinsinya.

Koordinator Program Manajer Percepatan Penurunan Stunting BKKBN Kalsel Didy Ariady menyatakan itu melalui WA-nya, Selasa (16/8/22) usai mengikuti pertemuan Kepala BKKBN provinsi se-Indonesia di Jakarta baru-baru ini.

"Pertemuan Kepala BKKBN se-Indonesia itu membicarakan 'reviu' tentang percepatan penurunan Balita bermasalah h.  Reviu di pusat tersebut memantau capaian sasaran kinerja sampai dengan Juni 2022 melalui giat Bangga Kencana," ujar mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) tersebut menjawab Antara Kalsel.

Ia menambahkan, Kalsel masuk dalam 12 provinsi prioritas percepatan penurunan Balita bermasalah angka prevalensinya 30 persen, tertinggi Kabupaten Banjar 40,2 persen dan terendah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) 28,7 persen.

"Target penurunan di Kalsel Tahun 2022 sebesar 25,71 persen, Tahun 2023 yaitu 21,51 persen, Tahun 2024 menjadi 17,27 persen," ungkapnya.

"Sedangkan target nasional Tshun 2024 penurunan stunting diharapkan menjadi 14 persen," lanjut mantan Kasi Kesga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes)  Kalsel tersebut.


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022