Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) mengapresiasi pelaksanakan ibadah Idul Adha 1443 oleh masyarakat Muslim di provinsi ini berjalan aman dan lancar, walau terjadi perbedaan.
"Kami apresiasi kaum Muslim di provinsi kita tetap aman dan lancar melaksanakan Idul Adha 1443 H, walau terjadi perbedaan waktu," tegas Ketua Fraksi PKS H Ardiansyah SHut melalui WA-nya menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Ahad (10/7/22).
Keadaan tersebut, menurut mantan Ketua DPRD Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel itu, menunjukkan tingkat kesadaran atau sikap toleransi dan saling menghormati antarkaum Muslim Banua sudah tinggi.
"Berbeda dengan keadaan hingga 1960-an, ada perbedaan sedikit kabarnya jadi ramai, bahkan menimbulkan masalah atas perbedaan shalat 'id, baik Idul Fitri maupun Idul Adha," ujar laki-laki kelahiran Kandangan (135 kilometer dari Banjarmasin), ibukota HSS, 1972 itu.
"Alhamdulillah seperti Idul Adha kali ini (1443 H) ada perbedaan waktu pelaksanaan antara kelompok 'kaum tua' (pengikut Mazhab Imam Syafi'i) dengan 'kaum muda' berjalan aman dan lancar, tanpa ada gesekan-gesekan," lanjutnya.
Ia berharap, sikap toleransi dan kedewasaan berpikir masing-masing kelompok kaum Muslim tetap terjaga dengan baik, jangan kemasukan provokasi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan umat Islam.
"Sebab tidak mustahil ada kelompok lain seperti dari paham komunis yang mencoba mengadu domba sesama kaum Muslim yang dalam keadaan rukun dan damai," lanjutnya.
"Tapi kalau kekuatan kaum Muslim Indonesia kompak, bersatu padu, maka sekuat apapun kelompok ekstrem atau Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan gaya barunya tidak berhasil memecah belah persatuan dan kesatuan umat Islam," demikian Ardiansyah.
Sementara itu, pelaksanaan Idul Adha 1443 di Indonesia (termasuk Kalsel) dari Muhammadiyah dilaksanakan Sabtu (9/7/22), sedangkan kaum tua mengikuti ketetapan pemerintah, hari Ahad (10/7/22).
Sikap toleransi yang tinggi dari kelompok-kelompok kaum Muslim dalam merayakan Idul Adha terlihat di antaranya dalam pelaksanaan shalat' id, juga saat takbiran. Bagi yang duluan melaksanakannya dengan terbatas, tidak mencolok.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Kami apresiasi kaum Muslim di provinsi kita tetap aman dan lancar melaksanakan Idul Adha 1443 H, walau terjadi perbedaan waktu," tegas Ketua Fraksi PKS H Ardiansyah SHut melalui WA-nya menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Ahad (10/7/22).
Keadaan tersebut, menurut mantan Ketua DPRD Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel itu, menunjukkan tingkat kesadaran atau sikap toleransi dan saling menghormati antarkaum Muslim Banua sudah tinggi.
"Berbeda dengan keadaan hingga 1960-an, ada perbedaan sedikit kabarnya jadi ramai, bahkan menimbulkan masalah atas perbedaan shalat 'id, baik Idul Fitri maupun Idul Adha," ujar laki-laki kelahiran Kandangan (135 kilometer dari Banjarmasin), ibukota HSS, 1972 itu.
"Alhamdulillah seperti Idul Adha kali ini (1443 H) ada perbedaan waktu pelaksanaan antara kelompok 'kaum tua' (pengikut Mazhab Imam Syafi'i) dengan 'kaum muda' berjalan aman dan lancar, tanpa ada gesekan-gesekan," lanjutnya.
Ia berharap, sikap toleransi dan kedewasaan berpikir masing-masing kelompok kaum Muslim tetap terjaga dengan baik, jangan kemasukan provokasi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan umat Islam.
"Sebab tidak mustahil ada kelompok lain seperti dari paham komunis yang mencoba mengadu domba sesama kaum Muslim yang dalam keadaan rukun dan damai," lanjutnya.
"Tapi kalau kekuatan kaum Muslim Indonesia kompak, bersatu padu, maka sekuat apapun kelompok ekstrem atau Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan gaya barunya tidak berhasil memecah belah persatuan dan kesatuan umat Islam," demikian Ardiansyah.
Sementara itu, pelaksanaan Idul Adha 1443 di Indonesia (termasuk Kalsel) dari Muhammadiyah dilaksanakan Sabtu (9/7/22), sedangkan kaum tua mengikuti ketetapan pemerintah, hari Ahad (10/7/22).
Sikap toleransi yang tinggi dari kelompok-kelompok kaum Muslim dalam merayakan Idul Adha terlihat di antaranya dalam pelaksanaan shalat' id, juga saat takbiran. Bagi yang duluan melaksanakannya dengan terbatas, tidak mencolok.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022