Sebanyak empat desa di Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan berencana melakukan pembasmian gulma di lahan pertanian melalui penyemprotan menggunakan teknologi mesin terbang nirawak atau drone.
Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan di empat desa di kecamatan Babirik yaitu Desa Kalumpang Luar, Murung Panti Hulu, Murung Panti Hilir dan Sungai Luang Hilir yang pembiayaannya bersumber dari Dana Desa sektor pertanian.
Kepala Desa Kalumpang Luar, Darmansyah di Babirik, Rabu (29/6/22) mengatakan, pemerintah desa mempertimbangkan beberapa opsi untuk membasmi gulma di lahan pertanian salah satunya menggunakan teknologi drone
"Kalau peraturan pamerintah masih membolehkan 20% dana desa untuk porsi pertanian maka kami semua kepala desa di Kecamatan Babirik akan melakukan pembasmian gulma dilahan pertanian menggunakan drone ," ujar Darmansyah.
Darmansyah mengatakan, keputusan menggunakan drone sudah melalui musyawarah desa dengan pertimbangan opsi-opsi lain termasuk pengerjaan pembasmian secara manual.
Ketua APDESI Babirik ini juga mengatakan, opsi -opsi yang ditawarkan dalam musyawarah desa memiliki kelebihan dan kekurangan dimasing - masing, antara lain pengerjaan secara manual seperti yang pernah kami laksanakan pada 2019 atau dengan alat berat namun butuh biaya yang besar.
Ia mengatakan, banyaknya tumbuhan gulma yang menyebar di lahan pertanian di wilayah Kecamatan Babirik terutama yang berjenis tanaman Putri Malu Raksasa (Giant Mimisa) yang pertumbuhan dan penyebarannya tak terkendali serta sangat sulit untuk dibasmi.
Berkerjasama dengan salah satu perusahaan swasta dibidang agro industri dalam hal peralatan dan operator, berharap selain dapat dimanfaatkan untuk pertanian juga dapat dimanfaatkan untuk perikanan jika nanti kegiatan ini berhasil membasmi gulma atau putri malu raksasa.
Ia menjelaskan penyemprotan nantinya menggunakan drone dji mg1p yang mampu membawa 10 liter air yang cukup untuk menyemprot lahan seluas satu hektar dengan waktu cuma beberapa menit.
"Tekhnologi drone sprayer remote controlling atau penyemprotan racun tumbuhan menggunakan peralatan yang dapat terbang di atas permukaan gulma yang dikendalikan oleh operator," jelasnya.
Tidak disebutkan berapa biaya penggunaan drone dan nama perusahaan yang menyewakan mesin drone, namun tiap desa akan mampu menganggarkan melalui Dana Desa melalui persetujuan musyawarah desa tentunya.
Demontrasi drone pada Rabu (29/6) di Desa Kalumpang Luar disaksikan Camat Babirik, para kepala desa, Petugas Penyuluh Kecamatan, anggota Babinsa, Babinkabtimas, kelompok tani dan tokoh masyarakat setempat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan di empat desa di kecamatan Babirik yaitu Desa Kalumpang Luar, Murung Panti Hulu, Murung Panti Hilir dan Sungai Luang Hilir yang pembiayaannya bersumber dari Dana Desa sektor pertanian.
Kepala Desa Kalumpang Luar, Darmansyah di Babirik, Rabu (29/6/22) mengatakan, pemerintah desa mempertimbangkan beberapa opsi untuk membasmi gulma di lahan pertanian salah satunya menggunakan teknologi drone
"Kalau peraturan pamerintah masih membolehkan 20% dana desa untuk porsi pertanian maka kami semua kepala desa di Kecamatan Babirik akan melakukan pembasmian gulma dilahan pertanian menggunakan drone ," ujar Darmansyah.
Darmansyah mengatakan, keputusan menggunakan drone sudah melalui musyawarah desa dengan pertimbangan opsi-opsi lain termasuk pengerjaan pembasmian secara manual.
Ketua APDESI Babirik ini juga mengatakan, opsi -opsi yang ditawarkan dalam musyawarah desa memiliki kelebihan dan kekurangan dimasing - masing, antara lain pengerjaan secara manual seperti yang pernah kami laksanakan pada 2019 atau dengan alat berat namun butuh biaya yang besar.
Ia mengatakan, banyaknya tumbuhan gulma yang menyebar di lahan pertanian di wilayah Kecamatan Babirik terutama yang berjenis tanaman Putri Malu Raksasa (Giant Mimisa) yang pertumbuhan dan penyebarannya tak terkendali serta sangat sulit untuk dibasmi.
Berkerjasama dengan salah satu perusahaan swasta dibidang agro industri dalam hal peralatan dan operator, berharap selain dapat dimanfaatkan untuk pertanian juga dapat dimanfaatkan untuk perikanan jika nanti kegiatan ini berhasil membasmi gulma atau putri malu raksasa.
Ia menjelaskan penyemprotan nantinya menggunakan drone dji mg1p yang mampu membawa 10 liter air yang cukup untuk menyemprot lahan seluas satu hektar dengan waktu cuma beberapa menit.
"Tekhnologi drone sprayer remote controlling atau penyemprotan racun tumbuhan menggunakan peralatan yang dapat terbang di atas permukaan gulma yang dikendalikan oleh operator," jelasnya.
Tidak disebutkan berapa biaya penggunaan drone dan nama perusahaan yang menyewakan mesin drone, namun tiap desa akan mampu menganggarkan melalui Dana Desa melalui persetujuan musyawarah desa tentunya.
Demontrasi drone pada Rabu (29/6) di Desa Kalumpang Luar disaksikan Camat Babirik, para kepala desa, Petugas Penyuluh Kecamatan, anggota Babinsa, Babinkabtimas, kelompok tani dan tokoh masyarakat setempat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022