Para relawan dari Yayasan Citra Murakata Bersatu mengunjungi Fathur Rahman (34), warga Desa Kapar, Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), yang terlihat terbaring lemah beralaskan tilam seadanya.
Ketua Yayasan Citra Murakata Bersatu, Ifansyah Noorhidayat, di Barabai, Rabu(8/6), mengatakan Fathur telah didiagnosa mengidap kelenjar getah bening namun belum mendapatkan pengobatan, salah satunya terkendala karena biaya.
"Tapi terkendala berobat di Banjarmasin, karena walau pun BPJS gratis, maka lama menunggu dan belum ada kepastian, kendala biaya karenakan harus bolak balik Barabai-Banjarmasin," katanya, dalam keterangan.
Para relawan bertamu ke rumah pengidap kelenjar getah bening, Fathur Rahman (34). (Antara/Fathur)
Dijelaskan dia, kendala lainnya untuk biaya keluarga yang menunggu dan tentunya jadi tidak bisa mencari nafkah, dan harus meninggalkan anak-anak Fathur di rumah. Keluarga memang berkeinginan kalau bisa dioperasi di Barabai atau di Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS) saja.
Kelenjar getah bening yang diidap Fathur terjadi pada pangkal leher, terlihat sudah membengkak. Penyakit tersebut sudah dirasakannya dari kurang lebih satu setengah tahun yang lalu, diawali dengan benjolan kecil sebesar ibu jari.
Orang tua Fathur, Basuni mengatakan jika anaknya selalu kesakitan dan sudah pernah dibawa ke rumah sakit untuk berobat, namun belum bisa menghilangkan sakit yang diderita anaknya.
"Anak kami ini adalah mantan tenaga kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup HST, yang terpaksa berhenti karena penyakitnya tersebut," katanya.
Sementara itu, Fathur sangat berharap dirinya bisa dioperasi dan bisa sembuh dari penyakitnya, karena harus menghidupi kedua buah hatinya, saat bertutur tentang sakitnya kepada para relawan.
Adapun pihak Yayasan Citra Murakata Bersatu berharap agar saudara fathur rahman bisa dibantu sebisa mungkin, dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait, baik itu Puskesmas Kubur Jawa serta jajaran Pemerintah Kabupaten HST.
