Para relawan dari Yayasan Citra Murakata Bersatu mengunjungi bayi Muhammad Fadillah umur 2,5 bulan yang diketahui menderita kekurangan gizi, radang paru dan hernia dini, saat ini dirawat di ruang Al Adan Lantai 4, perawatan anak, RSUD H Damanhuri Barabai.

Pengurus Yayasan Citra Murakata Bersatu, Ifansyah Noor Hidayat, di Barabai, Selasa (15/3), mengatakan kunjungan ini untuk melihat kondisi bayi Muhammad Fadillah, serta hal apa saja yang dibantu oleh para relawan dalam upaya menggalang dana meringankan beban keluarga.

"Kami berharap agar bayi Muhammad Fadillah ini segera bisa sehat, dan kami berupaya dapat membantu semaksimal mungkin dengan selalu berkoordinasi semua yang terkait," katanya, dalam keterangan.
 

Kunjungan para relawan Desa Haliau, Yayasan Citra Murakata Bersatu
ke kediaman keluarga Bayi Muhammad Fadillah, di Kapar, Batang Alai Selatan, HST (Antara/Fathur)


Baca juga: Relawan Desa Haliau pasang tiang pengukur ketinggian air

Dijelaskan dia, pada Senin (14/3) kemarin bersama aparat Desa Kapar dan Puskesmas Kubur Jawa membawa bayi tersebut ke RSUD H Damanhuri Barabai, untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan.

Kondisi terkini, nenek bayi Fadilah sedikit bingung dengan biaya menunggu Fadillah karena ekonomi mereka, untuk kelangsungan hidup sehari- hari merawat dan menunggu bayi.

Bayi Muhammad Fadillah sendiri memang harus merasakan getir hidup secara dini karena ibunya meninggalkannya, ketika usianya memasuki umur 2,5 bulan.

"Dilahirkan premature dengan berat badan yang kurang dari bayi normal, selain ditinggalkan ibunda tercinta menghadap yang illahi pada 8 Maret 2022 lalu, Muhammad fadillah juga mengalami kekurangan gizi serta diduga mengalami radang paru serta hernia dini," katanya.

Sebelumnya, pihaknya dari Relawan Desa Haliau dari Yayasan citra Murakata Bersatu juga telah menyambangi  bayi tersebut yang diasuh oleh neneknya di desa Kapar, didampingi oleh aparat Desa Kapar serta BPD setempat, Fauzan serta dari RT setempat.
 

Kunjungan para relawan Desa Haliau, Yayasan Citra Murakata Bersatu
ke kediaman keluarga Bayi Muhammad Fadillah, di Kapar, Batang Alai Selatan, HST (Antara/Fathur)


Baca juga: Jembatan Harapan di Desa Alat akhirnya selesai dibangun relawan dengan biaya Rp125 juta

Saat itu, bayi Muhammda fadillah sedang menangis karena menurut neneknya sedang kurang nyaman badannya, serta sedang menghisap susu instan yang bukan direkomendasikan untuk bayi premature.

"Nenek fadillah bercerita jika cucunya sebelumnya bersama ibu dan ayahnya namun nasib menentukan harus berpisah, dan ayahnya hanya pekerja lepas pada suatu BUMN," katanya.

Adapun bagi para donatur yang ingin menyalurkan bantuan dapat melalui open donasi yang digalang Yayasan Citra Murakata Bersatu dengan sebelumnya dapat mengontak di nomor 0812-5012-167.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022