Kkatib Masjid Su'ada Desa Wasah Hilir (sekitar 135 kilometer dari Banjarmasin), Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) mengatakan, membaca Al Qur'an bagaikan orang berdagang yang tiada ruginya.
Ustadz muda tersebut mengatakan itu mengutip hadits Rasulullah Muhammad Saw dalam khutbahnya di Masjid Su'ada atau dengan nama yang terkenal Masjid Ba-angkat (sistem panggung) sebelum shalat Jumat (29/4/22).
Oleh karenanya, khatib yang baru berusia 26 tahun itu menganjurkan kaum Muslim, terutama jemaah shalat Jumat di Masjid Su'ada yang merupakan "Cagar Budaya" tersebut untuk rajin membaca Al Qur'an kendati Ramadhan berlalu.
"Memang di bulan Ramadhan Allah menurunkan Al Qur'an, sehingga Ramadhan disebut bulan Al Qur'an, dan kaum Muslim rajin membaca Al Qur'an," kata alumnus Pondok Pesantren/Madrasah Darul Ulum Kandangan (135 kilometer dari Banjarmasin), ibukota HSS.
"Jangan cuma bulan puasa Ramadhan rajin membaca Al Qur'an, sesudah itu jarang atau bahkan nyaris tak terhiraukan lagi," ujar anak muda yang juga guru agama pada salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Simpur tersebut.
Dalam khutbah pertama yang berdurasi sekitar lima menit tersebut, khatib secara sekilas mengungkap hikmah lain bagi orang yang rajin membaca Al Qur'an.
Sekilas tentang Masjid Ba-angkat Simpur tersebut didirikan oleh ulama bernama Al Allamah Syekh H. Abbas dan Al Allamah Syekh HM. Said bin Al Allamah Syekh H. Sa’dudin, 28 Zulhijjah 1328 Hijriah atau 1908 Masehi.
Masjid tersebut pada samping kanan-kiri dan belakang masing-masing terdapat lima pintu masuk yang bangunannya terdiri dari bahan kayu ulin (kayu besi).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Ustadz muda tersebut mengatakan itu mengutip hadits Rasulullah Muhammad Saw dalam khutbahnya di Masjid Su'ada atau dengan nama yang terkenal Masjid Ba-angkat (sistem panggung) sebelum shalat Jumat (29/4/22).
Oleh karenanya, khatib yang baru berusia 26 tahun itu menganjurkan kaum Muslim, terutama jemaah shalat Jumat di Masjid Su'ada yang merupakan "Cagar Budaya" tersebut untuk rajin membaca Al Qur'an kendati Ramadhan berlalu.
"Memang di bulan Ramadhan Allah menurunkan Al Qur'an, sehingga Ramadhan disebut bulan Al Qur'an, dan kaum Muslim rajin membaca Al Qur'an," kata alumnus Pondok Pesantren/Madrasah Darul Ulum Kandangan (135 kilometer dari Banjarmasin), ibukota HSS.
"Jangan cuma bulan puasa Ramadhan rajin membaca Al Qur'an, sesudah itu jarang atau bahkan nyaris tak terhiraukan lagi," ujar anak muda yang juga guru agama pada salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Simpur tersebut.
Dalam khutbah pertama yang berdurasi sekitar lima menit tersebut, khatib secara sekilas mengungkap hikmah lain bagi orang yang rajin membaca Al Qur'an.
Sekilas tentang Masjid Ba-angkat Simpur tersebut didirikan oleh ulama bernama Al Allamah Syekh H. Abbas dan Al Allamah Syekh HM. Said bin Al Allamah Syekh H. Sa’dudin, 28 Zulhijjah 1328 Hijriah atau 1908 Masehi.
Masjid tersebut pada samping kanan-kiri dan belakang masing-masing terdapat lima pintu masuk yang bangunannya terdiri dari bahan kayu ulin (kayu besi).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022