Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Hilyah Aulia mengharapkan pada 2023 program e-parking atau parkir kendaraan dengan sistem layanan elektronik bisa terkelola dengan baik.
Menurut dia, program e-parking di Kota Banjarmasin yang mulai diterapkan tahun ini di Jalan Zafri Zamzam, Banjarmasin Barat, dinilai belum beroperasi maksimal. "Masyarakat menganggap terlalu ribet, karena mereka tidak memahami betul cara dan mekanismenya," ucap Hilyah di Banjarmasin, Selasa.
Dari itu, ujar dia, saat rapat komisi dengan Dinas Perhubungan setempat, dalam pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota 2021, sekilas pihaknya menyinggung masalah e-parking tersebut.
Ia meminta Dishub Kota Banjarmasin menyosialisasikan lebih jauh lagi ke masyarakat tentang e-parking, karena bagi warga Kota Banjarmasin ini hal yang baru.
"Jadi tidak maunya pemerintah kota saja, tapi didukung masyarakat, jadi bisa beroperasi dengan baik," ujarnya.
Apalagi sistem e-parking tujuannya transparansi pendapatan asli daerah (PAD) dan menertibkan parkir kendaraan.
"Kalau yang kita tahu di Kota Bogor, e-parking sudah sangat bagus berjalan, kami harap 2023 juga demikian di kota kita," ujar politisi PKB tersebut.
Plt Kadishub Kota Banjarmasin Slamet Begjo menyampaikan program e-parking diterapkan perdana di Jalan Jafri Zamzam, namun bukan tanpa sosialisasi sebelumnya.
"Bahkan kita buat spanduk sistem e-parking ini di jalan itu," ujarnya.
Memang, ucap dia, pelaksanaan e-parking baru di kota ini, namun ini akan jadi percontohan untuk diterapkan di lokasi lainnya.
Kata Slamat, pihaknya terus melakukan pembenahan dan terus menyosialisasikan e-parking, sehingga masyarakat bisa memahami betul dan mengerti manfaatnya.
"Ini sangat transparan, bisa dilihat kapan saja datanya, bahkan jenis mobil atau motor apa saja dan waktunya parkir di sana, apalagi cukup ekonomis untuk pemilik kendaraan," tuturnya.
Baca juga: DPRD Banjarmasin secara maraton bahas LKPJ 2021
Baca juga: Banjarmasin rancang aturan toleransi kehidupan bermasyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Menurut dia, program e-parking di Kota Banjarmasin yang mulai diterapkan tahun ini di Jalan Zafri Zamzam, Banjarmasin Barat, dinilai belum beroperasi maksimal. "Masyarakat menganggap terlalu ribet, karena mereka tidak memahami betul cara dan mekanismenya," ucap Hilyah di Banjarmasin, Selasa.
Dari itu, ujar dia, saat rapat komisi dengan Dinas Perhubungan setempat, dalam pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota 2021, sekilas pihaknya menyinggung masalah e-parking tersebut.
Ia meminta Dishub Kota Banjarmasin menyosialisasikan lebih jauh lagi ke masyarakat tentang e-parking, karena bagi warga Kota Banjarmasin ini hal yang baru.
"Jadi tidak maunya pemerintah kota saja, tapi didukung masyarakat, jadi bisa beroperasi dengan baik," ujarnya.
Apalagi sistem e-parking tujuannya transparansi pendapatan asli daerah (PAD) dan menertibkan parkir kendaraan.
"Kalau yang kita tahu di Kota Bogor, e-parking sudah sangat bagus berjalan, kami harap 2023 juga demikian di kota kita," ujar politisi PKB tersebut.
Plt Kadishub Kota Banjarmasin Slamet Begjo menyampaikan program e-parking diterapkan perdana di Jalan Jafri Zamzam, namun bukan tanpa sosialisasi sebelumnya.
"Bahkan kita buat spanduk sistem e-parking ini di jalan itu," ujarnya.
Memang, ucap dia, pelaksanaan e-parking baru di kota ini, namun ini akan jadi percontohan untuk diterapkan di lokasi lainnya.
Kata Slamat, pihaknya terus melakukan pembenahan dan terus menyosialisasikan e-parking, sehingga masyarakat bisa memahami betul dan mengerti manfaatnya.
"Ini sangat transparan, bisa dilihat kapan saja datanya, bahkan jenis mobil atau motor apa saja dan waktunya parkir di sana, apalagi cukup ekonomis untuk pemilik kendaraan," tuturnya.
Baca juga: DPRD Banjarmasin secara maraton bahas LKPJ 2021
Baca juga: Banjarmasin rancang aturan toleransi kehidupan bermasyarakat
Editor : Mahdani
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022