Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - General Manager PT PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Purnomo mengatakan, pemadaman listrik pada dua provinsi masih terjadi karena kurangnya daya listrik.

"Daya listriknya masih kurang 27 MW sehingga pemadaman listrik ke sebagian pelanggan masih terjadi tetapi waktunya relatif tidak terlalu lama," ujarnya di Banjarbaru, Jumat.

Ia mengatakan, kekurangan daya listrik pendukung Sistem Kelistrikan Barito itu akibat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam unit 3 belum beroperasi maksimal.

Disebutkan, PLTU Asam-Asam unit 3 yang menjalani pemeliharaan sejak satu bulan lalu, baru menghasilkan daya listrik sebesar 46 Mega Watt dari daya mampu mencapai 60 MW.

"Posisi 46 MW itu kami pertahankan sambil menunggu penyesuaian setelah pemeliharaan mesin sehingga sistem kelistrikan Barito masih kekurangan daya listrik 27 MW," ucapnya.

Dijelaskan, daya mampu Sistem Kelistrikan Barito yang didukung PLTU Asam-Asam empat unit, PLTA Riam Kanan dan PLTD serta pembangkit sewa mencapai 504 MW.

Sementara, beban puncak malam hari mencapai 493 MW sehingga ada cadangan 10 MW, tetapi karena PLTU Asam-Asam unit 3 mesinnya diperbaiki sehingga kekurangan 60 MW.

"Kondisi itu lah yang menyebabkan wilayah Kalsel dan Kalteng mengalami pemadaman secara bergiliran dan sekarang secara bertahap daya listrik PLTU unit 3 masuk sistem," ujarnya.

Dikatakan, kondisi kelistrikan pada dua provinsi yakni Kalsel dan Kalteng diperkirakan normal tanpa gangguan terencana pada awal 2016 menyusul operasional PLTU Pulang Pisau.

Disebutkan, PLTU dengan kapasitas 2x60 MW sebanyak dua unit itu masuk secara bertahap sehingga menambah daya mampu Sistem Kelistrikan Barito menjadi lebih besar.

"Jika PLTU Pulang Pisau unit 1 dan 2 masuk mulai bulan Januari hingga April 2016 maka daya listrik pada Sistem Kelistrikan Barito lebih besar, mencapai 600 MW," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015