Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan H Harry Wijaya menyatakan, pemerintah kota harus maksimal melakukan penanganan drainase dengan cepat, karena banjir rob di kota ini meluas.

Menurut Harry di Banjarmasin, Selasa, banjir rob akibat air pasang tinggi di sungai Martapura hingga masuk ke anak-anak sungai dan drainase tidak tertahan, hingga mengakibatkan genangan di mana-mana.

Salah satu genangan yang dilaporkan warga di wilayah Kelurahan Sungai Lulut, Banjarmasin Timur, kata Harry, di mana saat berakhir air sungai pasang, lambat surut akibat ada drainase yang terganggu atau karena wilayah itu belum ada drainase.

"Jadi ini harus jadi perhatian pemerintah kota, tangani cepat masalah ini, jangan sampai meluas," ujarnya.

Bahkam di jalan protokol sendiri, yakni, di Jalan Lambung Mangkurat di Banjarmasin Tengah, seperti jadi langganan banjor rob setiap harinya saat ini, meski genangannya tidak dalam atau sekitar mata kaki.

"Ini tidak bisa juga dibiarkan seterusnya, harus ada solusi cepat, drainase di sana juga harus diperbaiki," papar politisi PAN tersebut.

Pangkalan masalah banjir rob di Banjarmasin ini tidak hanya masalah drainase, ucap Harry, tapi juga karena sungai yang makin dangkal di kota ini, karena Banjarmasin dikenal dengan kota seribu sungai, tapi sungainya banyak dangkal dan menyempit.

Memang, ujar dia, perlu anggaran besar untuk melakukan normalisasi lebih 100 sungai di kota ini, hingga perlu skala prioritas dengan kemampuan anggaran dimiliki pemerintah kota.

Menurut dia, Kota Banjarmasin mau tidak mau harus memprioritaskan penanganan sungai dalam program pembangunannya, karena sudah mengalami banjir hebat pada awal tahun 2021.

"Kemarin itu memberi isyarat bahwa Kota Banjarmasin ini tidak lagi aman banjir, jadi kita semua harus waspada, jangan buang sampah sembarang, drainase di bersihkan secara gotong royong, ternasuk juga membersihkan sungai sekitar," ujarnya.


 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022