Anggota DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Arufah Arif menyampaikan, ada program sudah 2 tahun diusulkan, yakni, salah satunya sebuah jembatan titian di wilayah Belitung Selatan belum diperbaiki.
Menurut Arufah di Banjarmasin, Senin, jembatan titian yang sudah rusak parah tersebut berada di RT 36 Kelurahan Belitung Selatan, Banjarmasin Barat, diinformasikan masyarakat di sana saat reses dewan belum juga diperbaiki.
"Padahal ini sudah masuk Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) sejak 2 tahun lalu, kita sayangkan belum terealisasi juga," ujarnya.
Arufah memastikan akan mengecek kondisi di lapangan beserta anggota lainnya, seberapa besar kerusakan jembatan titian tersebut hingga dikeluhkan warga.
"Jadi kita tahu jelas kenapa jadi tidak skala prioritas dilaksanakan pemerintah kota untuk memperbaikinya," tutur Politisi PPP tersebut.
Anggota DPRD Kota Banjarmasin Saut Natan Samosir juga menyoroti keterlambatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan termasuk jembatan titian di lingkungan masyarakat karena alasan anggaran terprioritas untuk penanganan COVID-19.
Menurut dia, pemerintah kota harus lebih cermat lagi mengelola anggaran agar pemerataan pembangunan berjalan maksimal, khususnya bagi kebutuhan sentral lingkungan masyarakat akan infrastruktur di wilayahnya.
Saut pun juga menyatakan, bahwa alokasi anggaran di Kecamatan Banjarmasin Barat terlalu rendah di banding kecamatan lainnya untuk program pembangunan.
"Anggaran untuk pembangunan di Kecamatan Banjarmasin Barat di bawah kecamatan lainnya, padahal secara jumlah penduduk dan luas wilayah masuk kecamatan terbesar," ujarnya.
Politisi PDIP ini pun meminta pemerintah kota untuk memberi perhatian maksimal bagi masyarakat Kecamatan Banjarmasin Barat, agar tidak tertinggal jauh daripada kecamatan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Menurut Arufah di Banjarmasin, Senin, jembatan titian yang sudah rusak parah tersebut berada di RT 36 Kelurahan Belitung Selatan, Banjarmasin Barat, diinformasikan masyarakat di sana saat reses dewan belum juga diperbaiki.
"Padahal ini sudah masuk Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) sejak 2 tahun lalu, kita sayangkan belum terealisasi juga," ujarnya.
Arufah memastikan akan mengecek kondisi di lapangan beserta anggota lainnya, seberapa besar kerusakan jembatan titian tersebut hingga dikeluhkan warga.
"Jadi kita tahu jelas kenapa jadi tidak skala prioritas dilaksanakan pemerintah kota untuk memperbaikinya," tutur Politisi PPP tersebut.
Anggota DPRD Kota Banjarmasin Saut Natan Samosir juga menyoroti keterlambatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan termasuk jembatan titian di lingkungan masyarakat karena alasan anggaran terprioritas untuk penanganan COVID-19.
Menurut dia, pemerintah kota harus lebih cermat lagi mengelola anggaran agar pemerataan pembangunan berjalan maksimal, khususnya bagi kebutuhan sentral lingkungan masyarakat akan infrastruktur di wilayahnya.
Saut pun juga menyatakan, bahwa alokasi anggaran di Kecamatan Banjarmasin Barat terlalu rendah di banding kecamatan lainnya untuk program pembangunan.
"Anggaran untuk pembangunan di Kecamatan Banjarmasin Barat di bawah kecamatan lainnya, padahal secara jumlah penduduk dan luas wilayah masuk kecamatan terbesar," ujarnya.
Politisi PDIP ini pun meminta pemerintah kota untuk memberi perhatian maksimal bagi masyarakat Kecamatan Banjarmasin Barat, agar tidak tertinggal jauh daripada kecamatan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022