Organisasi pemudi Nahdlatul Ulama atau Fatayat NU Provinsi Kalimantan Selatan menggelar seminar nasional bertema "membangkitkan ekonomi masyarakat melalui UMKM di Kalimantan Selatan" yang dilaksanakan di hotel G' sign Banjarmasin, Sabtu.
Fatayat NU Kalsel mengundang narasumber pada gelar yang dihadiri anggotanya se-Kalsel tersebut Asisten Menteri Tenaga Kerja RI Hj Khizanaturrahman, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kalsel Prof M Ahsin Rifa'i.
Ketua Fatayat NU Kalsel Hilyah Aulia menyampaikan, dengan cukup lamanya pandemi COVID-19 ini, ekonomi masyarakat sangat terdampak kuat, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Tentunya harus ada upaya dari berbagai pihak untuk membangkitkannya, Fatayat NU Kalsel berupaya ikut mengambil peran itu dengan menggelar kegiatan ini.
Hilyah yang juga anggota DPRD Kota Banjarmasin dari fraksi PKB ini berharap, UMKM khusus di provinsinya, terkhusus lagi dari warga NU dapat bangkit dengan adanya semangat dari narasumber pada kegiatan ini.
"Ketika pandemi dan perekonomian terpuruk, itukan yang merasakan ibu-ibu bagaimana sulitnya karena suaminya di PHK, tidak bisa kerja lagi dan sebagainya, kita Fatayat NU ingin membantu, mungkin dari sini muncul UMKM-UMKM dari ibu-ibu Fatayat, karena Fatayat NU Kalsel juga banyak membina UMKM," ujarnya.
Hilyah menyatakan, senghaja mengundang Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, karena programnya menciptakan wira usaha baru (WUB) cukup bagus hingga lebih 2.000 WUB dibina saat ini.
"Kita ingin tahu dari sisi Pemkot Banjarmasin bagaimana kiat sukses menciptakan dan membina WUB tersebut untuk bisa dibagi ke Fatayat NU Kalsel," ujarnya.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan Fatayat NU Kalsel ini, karena jadi program spesial memberdayakan ekonomi melalui UMKM.
"Memang penting saat ini kita sama-sama mencari solusi bangsa san negeri ini terutama pasca pandemi COVID-19, program PEN (pemulihan ekonomi nasional) salah satunya pemberdayaan masyarakat dan UMKM," ujarnya.
Pemerintah Kota tentunya, kata Ibnu Sina, telah memiliki program pemberdayaan UMKM dan penciptaan wira usaha baru (WUB) ini sebelum pandemi COVID-19, hingga bisa disinergikan dengan program Fatayat NU Kalsel.
"Kami senang bisa bermitra dengan Fatayat NU dan organisasi lainnya," ujarnya.
Asisten Menaker RI Hj Khizanaturrahman memuji upaya cerdas Fatayat NU Kalsel ini, karena pemberdayaan ekonomi menjadi hal penting menghadapi masa pandemi COVID-19 yang tidak menguntungkan semua pihak ini, khususnya bagi ibu-ibu.
Menurut dia, pemerintah pusat melalui Kementerian Tenaga Kerja tentunya tidak tinggal diam dengan kondisi ini, hingga banyak menyalurkan bantuan bagi tenaga kerja yang terdampak, termasuk juga sektir UMKM.
"Banyak program bantuan, untuk pekerja mandiri, UMKM, bentuknya ada yang modal, pelatihan dan peralatan, kami kira sudah dirasakan masyarakat semua itu," paparnya.
Pihaknya di kementerian berharap masyarakat bisa menangkap peluang semua itu, hingga bisa merasakan manfaatnya demi kebangkitan ekonomi nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Fatayat NU Kalsel mengundang narasumber pada gelar yang dihadiri anggotanya se-Kalsel tersebut Asisten Menteri Tenaga Kerja RI Hj Khizanaturrahman, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kalsel Prof M Ahsin Rifa'i.
Ketua Fatayat NU Kalsel Hilyah Aulia menyampaikan, dengan cukup lamanya pandemi COVID-19 ini, ekonomi masyarakat sangat terdampak kuat, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Tentunya harus ada upaya dari berbagai pihak untuk membangkitkannya, Fatayat NU Kalsel berupaya ikut mengambil peran itu dengan menggelar kegiatan ini.
Hilyah yang juga anggota DPRD Kota Banjarmasin dari fraksi PKB ini berharap, UMKM khusus di provinsinya, terkhusus lagi dari warga NU dapat bangkit dengan adanya semangat dari narasumber pada kegiatan ini.
"Ketika pandemi dan perekonomian terpuruk, itukan yang merasakan ibu-ibu bagaimana sulitnya karena suaminya di PHK, tidak bisa kerja lagi dan sebagainya, kita Fatayat NU ingin membantu, mungkin dari sini muncul UMKM-UMKM dari ibu-ibu Fatayat, karena Fatayat NU Kalsel juga banyak membina UMKM," ujarnya.
Hilyah menyatakan, senghaja mengundang Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, karena programnya menciptakan wira usaha baru (WUB) cukup bagus hingga lebih 2.000 WUB dibina saat ini.
"Kita ingin tahu dari sisi Pemkot Banjarmasin bagaimana kiat sukses menciptakan dan membina WUB tersebut untuk bisa dibagi ke Fatayat NU Kalsel," ujarnya.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan Fatayat NU Kalsel ini, karena jadi program spesial memberdayakan ekonomi melalui UMKM.
"Memang penting saat ini kita sama-sama mencari solusi bangsa san negeri ini terutama pasca pandemi COVID-19, program PEN (pemulihan ekonomi nasional) salah satunya pemberdayaan masyarakat dan UMKM," ujarnya.
Pemerintah Kota tentunya, kata Ibnu Sina, telah memiliki program pemberdayaan UMKM dan penciptaan wira usaha baru (WUB) ini sebelum pandemi COVID-19, hingga bisa disinergikan dengan program Fatayat NU Kalsel.
"Kami senang bisa bermitra dengan Fatayat NU dan organisasi lainnya," ujarnya.
Asisten Menaker RI Hj Khizanaturrahman memuji upaya cerdas Fatayat NU Kalsel ini, karena pemberdayaan ekonomi menjadi hal penting menghadapi masa pandemi COVID-19 yang tidak menguntungkan semua pihak ini, khususnya bagi ibu-ibu.
Menurut dia, pemerintah pusat melalui Kementerian Tenaga Kerja tentunya tidak tinggal diam dengan kondisi ini, hingga banyak menyalurkan bantuan bagi tenaga kerja yang terdampak, termasuk juga sektir UMKM.
"Banyak program bantuan, untuk pekerja mandiri, UMKM, bentuknya ada yang modal, pelatihan dan peralatan, kami kira sudah dirasakan masyarakat semua itu," paparnya.
Pihaknya di kementerian berharap masyarakat bisa menangkap peluang semua itu, hingga bisa merasakan manfaatnya demi kebangkitan ekonomi nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022