Saham-saham Inggris ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (22/2/2022), menghentikan kerugian selama empat hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London bangkit 0,13 persen atau 9,88 poin, menjadi menetap di 7.494,21 poin.

Indeks FTSE 100 merosot 0,39 persen atau 29,29 poin menjadi 7.484,33 poin pada Senin (21/2/2022), setelah menyusut 0,32 persen atau 23,75 poin menjadi 7.513,62 poin pada Jumat (18/2/2022), dan tergerus 0,87 persen atau 66,41 poin menjadi 7.537,37 poin pada Kamis (17/2/2022).

Smith & Nephew PLC, juga dikenal sebagai Smith+Nephew, sebuah perusahaan manufaktur peralatan medis multinasional Inggris melambung 7,51 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Baca juga: Saham Inggris perpanjang kerugian

Diikuti oleh saham perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang terintegrasi secara vertikal Evraz PLC yang melonjak 5,36 persen, serta grup perusahaan operator jaringan perhotelan dan restoran multinasional Inggris InterContinental Hotels Group PLC terdongkrak 4,21 persen.

Sementara itu, Hargreaves Lansdown PLC, sebuah perusahaan penyedia jasa manajemen investasi dan jasa keuangan multinasional Inggris membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terperosok 15,64 persen.

Baca juga: Saham Inggris berbalik menguat

Disusul oleh saham perusahaan pembotolan jangkar Coca-Cola terbesar ketiga di dunia dalam hal volume Coca-Cola Hellenic Bottling Company yang anjlok 5,53 persen, serta perusahaan menajemen investasi dan jasa keuangan Abrdn PLC kehilangan 4,58 persen.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022