Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan menerima penghargaan Kementerian Kesehatan RI atas keberhasilan mencapai target Non-Polio Alpha-FetoProtein (NPAFP) tahun 2021.
Penghargaan diberikan setelah Banjarbaru dinyatakan menjadi salah satu daerah bebas dari penyakit polio dan berhasil mencapai standar nilai sebuah daerah yang menyandang status non polio AFP.
Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin, Sabtu bersyukur sekaligus memberikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan serta SKPD terkait yang telah berperan aktif sehingga Banjarbaru bebas penyakit polio.
"Kami berterima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan dan SKPD terkait yang telah bekerja secara maksimal dan komitmen mencegah kasus polio sehingga bisa meraih penghargaan nasional ini," ujar wali kota.
Ditekankan, penghargaan yang telah diraih itu harus mampu dipertahankan melalui kinerja tenaga kesehatan dan SKPD yang saling bekerja sama untuk mencapai standar penilaian sehingga hasil akhirnya baik.
Ia juga meminta, tenaga kesehatan dan SKPD di seluruh tingkatan mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
"Penghargaan ini, tentu akan menjadi penyemangat bagi semua terutama tenaga kesehatan dan SKPD terkait. Meski pun sudah dinyatakan bebas polio tetap semua harus waspada," pesan Opie sapaan akrab Aditya.
Diketahui, penilaian sebuah daerah dinyatakan bebas dari penyakit polio sesuai standar Kemenkes RI yakni arus memenuhi standar rate minimal 2/100.000 populasi penduduk usia anak di bawah 15 tahun.
Standar itu berhasil dicapai Pemkot Banjarbaru yang selama beberapa tahun terakhir mampu meningkatkan angka imunisasi polio dan surveilens AFP (kasus lumpuh layu akut) hingga berbuah penghargaan nasional itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Penghargaan diberikan setelah Banjarbaru dinyatakan menjadi salah satu daerah bebas dari penyakit polio dan berhasil mencapai standar nilai sebuah daerah yang menyandang status non polio AFP.
Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin, Sabtu bersyukur sekaligus memberikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan serta SKPD terkait yang telah berperan aktif sehingga Banjarbaru bebas penyakit polio.
"Kami berterima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan dan SKPD terkait yang telah bekerja secara maksimal dan komitmen mencegah kasus polio sehingga bisa meraih penghargaan nasional ini," ujar wali kota.
Ditekankan, penghargaan yang telah diraih itu harus mampu dipertahankan melalui kinerja tenaga kesehatan dan SKPD yang saling bekerja sama untuk mencapai standar penilaian sehingga hasil akhirnya baik.
Ia juga meminta, tenaga kesehatan dan SKPD di seluruh tingkatan mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
"Penghargaan ini, tentu akan menjadi penyemangat bagi semua terutama tenaga kesehatan dan SKPD terkait. Meski pun sudah dinyatakan bebas polio tetap semua harus waspada," pesan Opie sapaan akrab Aditya.
Diketahui, penilaian sebuah daerah dinyatakan bebas dari penyakit polio sesuai standar Kemenkes RI yakni arus memenuhi standar rate minimal 2/100.000 populasi penduduk usia anak di bawah 15 tahun.
Standar itu berhasil dicapai Pemkot Banjarbaru yang selama beberapa tahun terakhir mampu meningkatkan angka imunisasi polio dan surveilens AFP (kasus lumpuh layu akut) hingga berbuah penghargaan nasional itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022