Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru, Dr M Arif mulai membudidayakan kepiting tambak, sebagai salah satu upaya untuk memberi contoh kepada nelayan setempat agar jangan selalu tergantung dengan menangkap ikan di laut.

"Para nelayan dituntut untuk berinovasi agar tidak terus menerus bergantung pada hasil tangkapan di laut yang belum pasti, salah satunya adalah membudidayakan kepiting di tambak," katanya di Kotabaru, Senin.

Tambak seluas sekitar satu hektare yang dijadikan beberapa petak, kader Golkar ini memulai penggemukan kepiting yang belum masuk ukuran untuk diekspor.

"Kepiting yang berukuran kisaran 3 ons kita pelihara dalam tambak selama sekitar 2-3 minggu baru bisa dipanen dan siap untuk dijual," ujarnya.

Cukup dengan diberi makan ikan-ikan kecil yang dibeli dari nelayan, kepiting yang dipelihara selama kurang dari satu bulan dalam tambak itu siap untuk diekspor.

"Alhamdulillah, kalau bibitnya kita beli sekitar Rp40 ribu-Rp55 ribu per kilogram, setelah panen kita bisa jual kisaran Rp150 ribu per kilogram, ya tergantung besar dan kecil kepiting," tandasnya.

Kegiatan penggemukan kepiting ini, menurut Arif yang juga pengacara itu adalah salah satu usaha mendidik nelayan agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan dalam berusaha.

Penggemukan kepiting ini dilakukan untuk mengisi waktu liburan, dan jam-jam kosong disaat istirahat menghilangkan kepenatan, sekaligus sebagai hiburan yang menghasilkan.

"InsyaAllaah penggemukan kepiting ini yang pertama di Kalsel, dan mudah-mudahan nelayan di Kotabaru dan sekitarnya bisa memanfaatkan tambak-tambak yang terbengkelai, untuk dikelola kembali agar bisa produktif," ujarnya.
 

Pewarta: *

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021