Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan Prof Udiansyah mengatakan ada tiga hal yang harus dimiliki oleh mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Tiga hal tersebut adalah menjadi mahasiswa berkarakter, yaitu mahasiswa yang selalu memunculkan hal-hal yang postif, seperti jujur, kerja keras dan tidak mudah menyerah.

Menurut dia, mahasiswa adalah generasi calon pemimpin yang akan datang. Sehingga karakter yang positif, menjadi satu ciri untuk menjadi calon pemimpin mendatang.

Mahasiswa harus berani jujur, minimal jujur pada diri sendiri. Misalnya apakah saya layak menerima KIP apa tidak dengan kondisi ekonomi orang tua, kalau ternyata dari kalangan keluarga mampu, harus berani mengembalikan.

"Kalau itu dilakukan, saya yakin dia adalah calon pemimpin masa depan yang baik," katanya.

Kemudian, jadilah mahasiswa berkapasitas, yaitu selalu mengasah kemampauannya dengan berbagai hal yang postif, sehingga dia memiliki kemampuan yang lebih besar dibanding lainnya.

Terakhirnya, jadilah mahasiswa yang memiliki daya saing, selalu berjuang untuk bisa mendapatkan yang terbaik.

Hal tersebut disampaikan Prof Udiansyah saat membuka pembekalan mahasiswa penerimta KIP Kuliah dengan menghadirkan nara sumber dari alumni penerima KIP Kuliah Dodik P Wijaya asal Kota Banjarbaru.

Selain itu juga Dr Muni Ika dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Dodik dari The New Era of entrepreneur yang juga menjabat sebagai Tim Ahli Presidensi G20 Indonesia on EWG mengatakan, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah merupakan salah satu cara untuk memutus jerat kemiskinan warga melalui kesempatan mendapatkan pendidikan setingi-tingginya kepada anak-anak keluarga tidak mampu secara gratis.

Menurut Dodik, melalui pendidikan, pemerintah ingin mengangkat keluarga yang tidak mampu mendapatkan kehidupan lebih baik.

Sehingga, kata dia, penerima KIP Kuliah, harus mampu meraih kesuksesan dalam hidup dengan mendapatkan pekerjaan lebih baik, setelah mereka menyelesaikan kuliah.

"Penerima KIP Kuliah memiliki tanggungjawab besar, untuk menjadi sukses dan mendukung keluarganya keluar dari kemiskinan, dan itu bisa dilakukan dengan belajar secara sungguh-sungguh," katanya.

Dodik mengaku, keluarganya merupakan keluarga yang tidak mampu, ayahnya seorang sopir dan ayahnya punya cita-cita, agar anaknya bisa sukses.

"Alhamdulillah, akhirnya saya bisa sukses seperti sekarang ini, dengan prestasi akademik yang sangat bagus," katanya memberikan motivasi.

Selain menghadirkan Dodik, LLDIKTI juga menghadirkan nar sumber lainnya yaitu Dr Muni Ika dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Dokter Muni menyampaikan, saat ini pemerintah telah menambah biaya pendidikan dan bantuan biaya hidup terhadap penerima KIP Kuliah lebih besar lagi.

Menurut dia, mahasiswa penerima KIP Kuliah mendapatkan bantuan untuk menyelesaikan kuliah sesuai jenjang program studi yang dipilih dengan mendapatkan fasilitas, jaminan biaya pendidikan program studi.

Bantuan biaya hidu sesuai dengan daerah dan ditetapkan oleh Puslapdik, mendapatkan layanan perbankkan sesuai regulasi rekening dan kartu KIP Kuliah.

Layanan konsultasi program dan pembinaan penerima KIP Kuliah ole PTS maupun LLDIKTI.

 




 

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021