Tanaman cengkeh yang dikombinasikan dengan tanaman pisang bisa menjadi salah satu alternatif solusi untuk mengantisipasi tanah longsor di Pulau Maradapan, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Wakil Ketua DPRD Kotabaru, HM Mukni AF, di Kotabaru Rabu mengatakan, tanaman di Gunung Maradapan hanya dua, yakni tanaman pisang dan waluh (sayuran), wajar jika terjadi longsor.

"Agar ada ikatan tanah dan tidak mudah bergerak/longsor maka diperlukan tanaman yang memiliki akar yang kuat dan mnghujam ke dalam, seperti pohon beringin atau cengkeh," kata Mukni, menyikapi musiban tanah longsor di Desa Pulau Maradapan, yang menyebabkan sekitar 20 rumah terdampak.

Selain bisa menjadi tanaman penghijauan, cengkeh juga menjadi salah satu tanaman yang produktif, sehingga sangat cocok untuk ditanam di Pulau Maradapan yang mempuyai kemiringan cukup tegak.

Mukni mencontohkan, daerah Tolitoli, Sulawesi Tengah, yang memiliki kultur tanah hampir sama dengan Pulau Maradapan, tidak terdengar terjadi longsor.

Daerah tersebut dikembangkan tanaman cengkeh, dan itu menguntungkan bagi petani setempat.

"Begitu juga dengan Pulau Kerumputan di Kotabaru memiliki kultur sama namun tidak pernah terjadi tanah longsor, salah satunya tanaman yang dikembangkan adalah cengkeh," paparnya.

Sementara itu, curah hujan tinggi telah menyebabkan longsor di Maradapan beberapa hari lalu itu mengakibatkan sekitar 20 unit rumah terdampak.

Pewarta: ihi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021