Daerah aliran sungai atau DAS Riam Kiwa (kiri) yang mengaliri wilayah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terusannya sampai ke Kota Banjarmasin, kini meluap.
Pewarta Antara Kalsel di Banjarmasin, Senin (29/11) melaporkan, meluapnya air pada DAS Riam Kiwa karena guyuran hujan yang terus menerus hampir sepekan terakhir di daerah hulu atau kawasan Pegunungan Meratus.
Sementara cuaca belum terlalu bersahabat seperti terkadang masih turun hujan sehingga berpotensi semakin menambah dalam air bah atau banjir pada DAS Riam Kiwa tersebut.
Sekretaris Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalsel yang bermitra kerja dengan Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) provinsi setempat, H Suripno Sumas SH MH mengharapkan, agar mitra kerja Komisinya tersebut selalu siap siaga menghadapi kemungkinan keadaan yang bukan keinginan bersama.
"BPBD Kalsel berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Banjar agar terus memantau keadaan banjir DAS Riam Kiwa guna pencegahan hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, sehingga perlu deteksi dini," ujar anggota DPRD provinsi tersebut dua periode melalui WA-nya.
"Pemantauan dan deteksi dini tersebut juga guna lebih memudahkan penanggulangan secara dini pula, kalau terjadi hal-hal tidak kita inginkan bersama," lanjut pensiunan PNS yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjawab Antara Kalsel.
Selain itu, warga masyarakat Kabupaten Banjar dan sekitarnya, terutama yang berdekatan lintas DAS Riam Kiwa agar selalu waspada atau meningkatkan kewaspadaan dengan segera melaporkan kepada aparat terkait manakala ada indikator hal-hal yang tidak sebagaimana mestinya.
Alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu juga menyatakan turut prihatin atas bencana banjir yang melanda melanda daerah hulu sungai atau "Banua Anam" provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
Seperti halnya bencana banjir yang dua kali melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dalam bulan ini yaitu 8 dan 28 November lalu yang hingga kini merendam "kota apam" Barabai (165 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota kabupaten yang terdiri atas 11 wilayah kecamatan itu.
Begitu pula banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan merendam sebagian atau beberapa kawasan "kota dodol" Kandangan (135 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota kabupaten tersebut.
"Kita berharap agar pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat segera menanggulangi dampak bencana banjir tersebut supaya tidak membuat masalah yang berkepanjangan," demikian Suripno Sumas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Pewarta Antara Kalsel di Banjarmasin, Senin (29/11) melaporkan, meluapnya air pada DAS Riam Kiwa karena guyuran hujan yang terus menerus hampir sepekan terakhir di daerah hulu atau kawasan Pegunungan Meratus.
Sementara cuaca belum terlalu bersahabat seperti terkadang masih turun hujan sehingga berpotensi semakin menambah dalam air bah atau banjir pada DAS Riam Kiwa tersebut.
Sekretaris Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalsel yang bermitra kerja dengan Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) provinsi setempat, H Suripno Sumas SH MH mengharapkan, agar mitra kerja Komisinya tersebut selalu siap siaga menghadapi kemungkinan keadaan yang bukan keinginan bersama.
"BPBD Kalsel berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Banjar agar terus memantau keadaan banjir DAS Riam Kiwa guna pencegahan hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, sehingga perlu deteksi dini," ujar anggota DPRD provinsi tersebut dua periode melalui WA-nya.
"Pemantauan dan deteksi dini tersebut juga guna lebih memudahkan penanggulangan secara dini pula, kalau terjadi hal-hal tidak kita inginkan bersama," lanjut pensiunan PNS yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjawab Antara Kalsel.
Selain itu, warga masyarakat Kabupaten Banjar dan sekitarnya, terutama yang berdekatan lintas DAS Riam Kiwa agar selalu waspada atau meningkatkan kewaspadaan dengan segera melaporkan kepada aparat terkait manakala ada indikator hal-hal yang tidak sebagaimana mestinya.
Alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu juga menyatakan turut prihatin atas bencana banjir yang melanda melanda daerah hulu sungai atau "Banua Anam" provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
Seperti halnya bencana banjir yang dua kali melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dalam bulan ini yaitu 8 dan 28 November lalu yang hingga kini merendam "kota apam" Barabai (165 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota kabupaten yang terdiri atas 11 wilayah kecamatan itu.
Begitu pula banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan merendam sebagian atau beberapa kawasan "kota dodol" Kandangan (135 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota kabupaten tersebut.
"Kita berharap agar pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat segera menanggulangi dampak bencana banjir tersebut supaya tidak membuat masalah yang berkepanjangan," demikian Suripno Sumas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021