Banjir yang makin parah di kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel membuat Bupati H Aulia Oktafiandi menetapkan status dari awalnya siaga satu menjadi tanggap darurat bencana mulai hari ini, Minggu (28/11) sampai tujuh hari ke depan.

Status tersebut disampaikannya saat berada di Posko Induk penanganan banjir di Stadion Murakata Barabai.

"Mengingat sudah banyak warga yang terisolir dan mengungsi serta kenaikan air semakin meningkat, maka saya tetapkan HST berstatus tanggap darurat," katanya saat didampingi Pj Sekda HST Muhammad Yani.

Kenaikan debit air luapan sungai yang terjadi sejak Minggu (28/11) pagi membuat hampir 90 persen daerah perkotaan di Barabai terendam banjir dari ketinggian 30 Cm hingga mencapai 2 meter lebih.

Ribuan rumah warga juga terendam di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Barabai, Pandawan, Haruyan, Batang Alai Selatan, Batang Alai Timur, Batang Alai Utara, Batu Benawa hingga Hantakan.

Saat ini, 800 an warga Kota Barabai juga mengungsi di beberapa titik lokasi yang lebih tinggi seperti SDN 1 Barabai Timur, SMAN 1 Barabai, Masjid Agung Riyadushalihin, Masjid Shulaha dan Gedung Joeng.

Distribusi air dari PDAM juga sudah macet dan listrik padam serta cuaca masih mendung dan terkadang hujan lebat di beberapa wilayah di Kabupaten HST.

Sampai malam ini juga para relawan dan jajaran TNI Polri terus melakukan evakuasi warga yang masih terjebak banjir di rumahnya. Para relawan dari berbagai Kabupaten di Banua Anam juga berdatangan membantu.

Jalan A Yani Desa Pajukungan yang menjadi akses utama menuju kota Barabai juga sudah tidak bisa dilewati kendaraan roda dua karena ketinggian air mencapai 1 meter lebih.

Baca juga: Banjir semakin dalam, Warga Barabai yang tinggal di bantaran sungai mengungsi
Baca juga: November kelabu, dalam sebulan Kabupaten HST tiga kali kebanjiran
Baca juga: Tiga korban tenggelam di Bendungan Batang Alai sudah ditemukan

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021