Balai Karantina Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mendorong dan memfasilitasi petani tanaman hias melakukan ekspor ke berbagai negara melalui pelatihan dan bimbingan teknis tentang akselerasi ekspor tanaman hias.

Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin Nur Hartanto di Banjarmasin, Kamis mengatakan Kalimantan Selatan mempunyai potensi untuk pengembangan tanaman hias.

Hal ini hal ini, kata dia dapat dilihat dari banyaknya komunitas pecinta tanaman tersebut, seperti perhimpunan pecinta tanaman keladi-keladian, PAI, pecinta tanaman eksotis dan lainnya.

Kegiatan bimbingan teknis tersebut dihadiri instansi pemerintah yang berkaitan dengan ekspor dan perizinan serta para pecinta tanaman hias, eksportir, dan calon eksportir tanaman.

Peserta antusias mengikuti kegiatan tersebut dan banyak bertanya tentang prosedur ekspor, cara mendapatkan pembeli dan teknis pengirimannya.

Sebagaimana diketahui, selama masa pandemi, petani milenial banyak yang memanfaatkan tanaman hias sebagai hobi yang produktif.

Sejak munculnya gaya hidup go green lifestyle banyak pecinta tanaman baru ikut mengoleksi tanaman hias. Dari yang sekedar hobi hingga yang sudah mengarah ke bisnis.

Hal inilah mendasari Karantina Pertanian Banjarmasin untuk memfasilitasi dan mendorong komoditas tanaman hias menjadi lebih bernilai ekonomi, dengan berbagi informasi tentang prosedur perizinan sertifikasi dan prosedur ekspor, melalui kegiatan bimtek.

Pada acara yang dibuka Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Syamsir Rahman ini, menghadirkan lima narasumber, yaitu dari Badan Karantina Pertanian, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian.

Kemudian, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, eksportir tanaman hias CV Minaqu Indonesia, serta Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalsel.

Syamsir menyampaikan apresiasinya kepada Karantina Pertanian Banjarmasin yang mampu melihat peluang komoditas yang awalnya hanya hobi ini.

"Saya ucapkan terimakasih kepada Karantina Pertanian Banjarmasin yang bersedia memfasilitasi bimtek ekspor bagi komoditas tanaman hias," tutur Syamsir.

Menurut dia, Kalsel mempunyai potensi yang cukup tinggi karena banyak tanaman eksotik asal daerah yang sangat diminati oleh para pecinta tanaman hias.

Akan menjadi hal baru bagi Kalimantan Selatan, apa bila kita mampu mewujudkan ekspor tanaman hias.

"Kami akan bersinergi dengan semua instansi terkait, jika ada kendala baik dari segi perizinan maupun permodalan," sambung Syamsir.

Sesuai data di aplikasi IQFast milik Badan Karantina Pertanian, selama tahun 2021 ekspor tanaman hias dari Banjarmasin sebanyak 14 kali dengan jumlah 432 batang, berupa tanaman hias jenis alocasia, anthurium, philodendron, scindapsus dan syngonium.

Beberapa negara tujuan ekspor tanaman hias tersebut adalah Polandia, Kanada, dan Jepang, dengan nilai ekonomi senilai Rp52,9 juta.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021