Para petani di wilayah Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, belakangan ini mengembangkan tanaman porang, karena memiliki potensi untuk mensejahterakan petani setempat.
Lokasi pengembangan tanaman porang milik seorang petani, Rumaidi, sempat dikunjungi Wartawan Antara Biro Kalsel, beberapa hari lalu, berada di persawahan kawasan Danau Anam Desa Panggung, Kecamatan Paringin Selatan.
Rumaidi mengatakan, pengembangan tanaman porang di persawahan cukup baik asal dikelola dengan baik, seperti tanah yang ditinggikan atau bedengan supaya tak tergenang air saat musim penghujan, dan pemberian pupuk organik.
Tanaman porang di persawahan, kata dia, juga memiliki kelebihan terkena sinar matahari langsung sehingga menambah kesuburan tanaman tersebut.
Kelebihan lain, porang tidak diserang satwa penggangu, seperti tikus, babi, atau monyet tidak menyukai tanaman ini, sehingga mulai tanam sampai panen selama sekitar enam bulan tanaman ini tampaknya aman-aman saja, tambahnya seraya menyebutkan harga jual saat ini untuk kripik porang (cip) sekitar Rp65 ribu sampai Rp70 ribu per kilogram kalau umbi segarnya antara Rp7 ribu hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
Ketika ditanya jumlah petani yang sudah mengembangkan tanaman ini, Rumaidi menyebutkan sekitar 450 petani dan tergabung dalam asosiasi porang.
Dari jumlah petani yang mengembangkan porang tersebut sudah menyita lahan setempat bagi komoditi baru tersebut seluas sekitar 120 hektare, kata Rumaidi.
Menurut Rumaidi antusias menanam porang itu terlihat dari tanaman tersebut yang banyak ditanam bukan hanya skala kebun tetapi juga di pekarangan, bahkan jadi tanaman sela kebun karet dan galangan di persawahan.
Tanaman semacam keladi keladian tersebut dikenal di kalangan masyarakat yang mata pencarian utama menyadap karet sejak tahun 2016 .
Mengenai kegunaan porang, berdasarkan keterangan yang Rumaidi dapatnya cukup banyak manfaatnya. Di luar negeri seperti Jepang, konon porang merupakan makanan mahal pengganti beras, bahkan tingkat kekenyangan makan komoditi ini lebih baik.
Umpamanya sama sama satu mangkok makanan berasal dari porang dan beras, maka makan porang konon antara enam hingga tujuh jam masih kenyang, kalau makan beras satu jam saja kenyangnya selebihnya sudah lapar.
Makanya di negara lain konon porang merupakan para parajurit atau tentara, karena makan ini lebih bernutrisi dan kekenyangannya lama.
Komoditi ini juga bisa dibuat macam macam, konon obat obatan, tepung pembuat kapsul, cemilan dan ada juga untuk kosmetika.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Lokasi pengembangan tanaman porang milik seorang petani, Rumaidi, sempat dikunjungi Wartawan Antara Biro Kalsel, beberapa hari lalu, berada di persawahan kawasan Danau Anam Desa Panggung, Kecamatan Paringin Selatan.
Rumaidi mengatakan, pengembangan tanaman porang di persawahan cukup baik asal dikelola dengan baik, seperti tanah yang ditinggikan atau bedengan supaya tak tergenang air saat musim penghujan, dan pemberian pupuk organik.
Tanaman porang di persawahan, kata dia, juga memiliki kelebihan terkena sinar matahari langsung sehingga menambah kesuburan tanaman tersebut.
Kelebihan lain, porang tidak diserang satwa penggangu, seperti tikus, babi, atau monyet tidak menyukai tanaman ini, sehingga mulai tanam sampai panen selama sekitar enam bulan tanaman ini tampaknya aman-aman saja, tambahnya seraya menyebutkan harga jual saat ini untuk kripik porang (cip) sekitar Rp65 ribu sampai Rp70 ribu per kilogram kalau umbi segarnya antara Rp7 ribu hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
Ketika ditanya jumlah petani yang sudah mengembangkan tanaman ini, Rumaidi menyebutkan sekitar 450 petani dan tergabung dalam asosiasi porang.
Dari jumlah petani yang mengembangkan porang tersebut sudah menyita lahan setempat bagi komoditi baru tersebut seluas sekitar 120 hektare, kata Rumaidi.
Menurut Rumaidi antusias menanam porang itu terlihat dari tanaman tersebut yang banyak ditanam bukan hanya skala kebun tetapi juga di pekarangan, bahkan jadi tanaman sela kebun karet dan galangan di persawahan.
Tanaman semacam keladi keladian tersebut dikenal di kalangan masyarakat yang mata pencarian utama menyadap karet sejak tahun 2016 .
Mengenai kegunaan porang, berdasarkan keterangan yang Rumaidi dapatnya cukup banyak manfaatnya. Di luar negeri seperti Jepang, konon porang merupakan makanan mahal pengganti beras, bahkan tingkat kekenyangan makan komoditi ini lebih baik.
Umpamanya sama sama satu mangkok makanan berasal dari porang dan beras, maka makan porang konon antara enam hingga tujuh jam masih kenyang, kalau makan beras satu jam saja kenyangnya selebihnya sudah lapar.
Makanya di negara lain konon porang merupakan para parajurit atau tentara, karena makan ini lebih bernutrisi dan kekenyangannya lama.
Komoditi ini juga bisa dibuat macam macam, konon obat obatan, tepung pembuat kapsul, cemilan dan ada juga untuk kosmetika.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021