Harga swab PCR menurun jadi Rp 300 ribu di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, hal itu dipengaruhi harga reagen atau senyawa kimia deteksi COVID-19.
Direktur RSUD Datu Sanggul Rantau dr. Milhan menjelaskan harga itu sesuai ketetapan Kementrian Kesehatan sejak 27 Oktober lalu.
Selama pandemi COVID-19, harga tertinggi swab PCR Rp 925 ribu, turun ke Rp 525 ribu dan sekarang Rp 300 ribu.
"Waktu awal-awal tinggi (harga swab PCR), memang harga reagen nya tinggi," ungkapnya, dilaporkan Rabu.
Seiring kasus COVID-19 di Tapin menurun maka penggunaan swab PCR turut menurun. Sekarang, hanya pelaku perjalanan untuk swab PCR mandiri.
"Kasus COVID-19 menurun," ujar juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Tapin itu.
Baca juga: Capaian vaksinasi di Tapin rendah
Baca juga: Dr Milhan terangkan derajat gejala COVID-19 dan penanganannya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Direktur RSUD Datu Sanggul Rantau dr. Milhan menjelaskan harga itu sesuai ketetapan Kementrian Kesehatan sejak 27 Oktober lalu.
Selama pandemi COVID-19, harga tertinggi swab PCR Rp 925 ribu, turun ke Rp 525 ribu dan sekarang Rp 300 ribu.
"Waktu awal-awal tinggi (harga swab PCR), memang harga reagen nya tinggi," ungkapnya, dilaporkan Rabu.
Seiring kasus COVID-19 di Tapin menurun maka penggunaan swab PCR turut menurun. Sekarang, hanya pelaku perjalanan untuk swab PCR mandiri.
"Kasus COVID-19 menurun," ujar juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Tapin itu.
Baca juga: Capaian vaksinasi di Tapin rendah
Baca juga: Dr Milhan terangkan derajat gejala COVID-19 dan penanganannya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021