Seiring melandainya kasus COVID-19 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai dilaksanakan Pemerintah dan salah satu syaratnya adalah para pelajar juga harus divaksin.
Guna mendukung PTM, Presiden RI Joko Widodo melalui Badan Intelijen Negara (BIN) fasilitasi 1.000 dosis vaksin dosis II jenis Sinovac kepada para pelajar dan santri Pondok Pesantren setelah sukses gelar vaksin dosis I beberapa waktu yang lalu, Senin (1/11).
Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Kabupaten HST Abdurrahman mengatakan, vaksinasi kerjasama dengan BIN ini khusus untuk pelajar di bawah naungan Kemenag HST dan dibantu tim vaksinator dari Puskesmas Kambat Utara, Barikin dan Hantakan.
Lokasi pertama diterangkannya, di Ponpes Raudhatul Ulum sebanyak 170 orang. Santri putra 40 orang, putri 25 orang, Madrasah Aliayah swasta Nur Hidayah 20 siswa, MTs swasta Nur Hidayah 10 siswa dan MAN 1 Barabai 70 siswa.
"Lokasi kedua di MAN 2 Barabai sebanyak 410 siswa. MAN 2 sebanyak 230 siswa dan MAN 1 sebanyak 180 siswa. Sedangkan, lokasi ketiga di MTs Negeri 2 HST sebanyak 420 siswa," ungkapnya.
Vaksinasi tersebut ditambahkannya Sekaligus menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo dan Kepala BIN Jend (Purn) Budi Gunawan.
"Vaksin pertama sebelumnya juga dari BIN. Terima kasih Kepala BIN Kalsel dan jajarannya yang telah memberikan vaksin ke HST dalam upaya percepatan Herd Immunity," bebernya.
Sekarang, ujar Abdurrahman, anak-anak di sekolah belajarnya masih tatap muka terbatas. "Semoga setelah vaksin kedua ini, belajar tatap muka bisa dilaksanakan tak terbatas lagi, nanti kita usulkan," ungkapnya.
Sementara, Kepala Sekolah MTsN 2 HST, H Imansyah menyampaikan, vaksinasi memang harus dilakukan pada semua kalangan. Mulai dari kelompok usia anak-anak hingga lansia.
Sebab sekolah sudah tatap muka, Imansyah mengingatkan pentingnya program vaksinasi bagi anak usia sekolah. "Itu perlu dioptimalkan. Agar mencegah atau meminimalkan potensi terjadi penularan di sekolah," jelasnya.
Menurutnya, vaksinasi bagi pelajar memang menjadi syarat penting untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). "Semoga dengan diberi vaksin yang kedua ini, nanti belajar tatap muka tak lagi terbatas," tuntasnya.
Baca juga: HST perlu lebih banyak lagi vaksin, cakupan dosis II masih rendah
Baca juga: Lansia dan penerima bantuan pemerintah menjadi sasaran vaksinasi 'door to door' BIN di HST
Baca juga: Hanya gara-gara itik, warga HST ini saling 'timpas' hingga tewas
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Guna mendukung PTM, Presiden RI Joko Widodo melalui Badan Intelijen Negara (BIN) fasilitasi 1.000 dosis vaksin dosis II jenis Sinovac kepada para pelajar dan santri Pondok Pesantren setelah sukses gelar vaksin dosis I beberapa waktu yang lalu, Senin (1/11).
Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Kabupaten HST Abdurrahman mengatakan, vaksinasi kerjasama dengan BIN ini khusus untuk pelajar di bawah naungan Kemenag HST dan dibantu tim vaksinator dari Puskesmas Kambat Utara, Barikin dan Hantakan.
Lokasi pertama diterangkannya, di Ponpes Raudhatul Ulum sebanyak 170 orang. Santri putra 40 orang, putri 25 orang, Madrasah Aliayah swasta Nur Hidayah 20 siswa, MTs swasta Nur Hidayah 10 siswa dan MAN 1 Barabai 70 siswa.
"Lokasi kedua di MAN 2 Barabai sebanyak 410 siswa. MAN 2 sebanyak 230 siswa dan MAN 1 sebanyak 180 siswa. Sedangkan, lokasi ketiga di MTs Negeri 2 HST sebanyak 420 siswa," ungkapnya.
Vaksinasi tersebut ditambahkannya Sekaligus menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo dan Kepala BIN Jend (Purn) Budi Gunawan.
"Vaksin pertama sebelumnya juga dari BIN. Terima kasih Kepala BIN Kalsel dan jajarannya yang telah memberikan vaksin ke HST dalam upaya percepatan Herd Immunity," bebernya.
Sekarang, ujar Abdurrahman, anak-anak di sekolah belajarnya masih tatap muka terbatas. "Semoga setelah vaksin kedua ini, belajar tatap muka bisa dilaksanakan tak terbatas lagi, nanti kita usulkan," ungkapnya.
Sementara, Kepala Sekolah MTsN 2 HST, H Imansyah menyampaikan, vaksinasi memang harus dilakukan pada semua kalangan. Mulai dari kelompok usia anak-anak hingga lansia.
Sebab sekolah sudah tatap muka, Imansyah mengingatkan pentingnya program vaksinasi bagi anak usia sekolah. "Itu perlu dioptimalkan. Agar mencegah atau meminimalkan potensi terjadi penularan di sekolah," jelasnya.
Menurutnya, vaksinasi bagi pelajar memang menjadi syarat penting untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). "Semoga dengan diberi vaksin yang kedua ini, nanti belajar tatap muka tak lagi terbatas," tuntasnya.
Baca juga: HST perlu lebih banyak lagi vaksin, cakupan dosis II masih rendah
Baca juga: Lansia dan penerima bantuan pemerintah menjadi sasaran vaksinasi 'door to door' BIN di HST
Baca juga: Hanya gara-gara itik, warga HST ini saling 'timpas' hingga tewas
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021