Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin SE MAP atau yang akrab dengan sapaan Bang Dhin menyosialisasikan Wawasan Kebangsaan guna memperkuat nilai Pancasila bagi siswa SMK Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).

Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dalam upaya penguatan nilai Pancasila bagi generasi muda bangsa tersebut bertempat di Auditorium Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Simpang Empat Batulicin (sekitar 260 kilometer tenggara Banjarmasin), ibukota Tanbu, Kalsel, Selasa (26/10).

Selain melibatkan puluhan siswa dalam pemahaman dan penguatan nilai-nilai Pancasila tersebut, pada Wasbang yang merupakan pertama kali oleh Pimpinan/Anggota DPRD Kalsel itu menghadirkan menghadirkan Kepala SMKN 1 Batulicin Amran Ali dan SMKN 2 Batulicin Ribut Giyono.

Sebelumnya wakil rakyat yang bergelar sarjana ekonomi dan magister administrasi publik (SE & MAP) itu memberikan pemaparan sosialisasi. Kemudian dilanjutkan Amran Ali, dan ditutup Ribut Giyono.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu itu dalam kesempatan tersebut menyosialisasikan terkait pembinaan Ideologi Bangsa, Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.

Ia mengatakan, Pancasila adalah Dasar dan Ideologi Negara. "Jadi bagaimana kita harus bisa membuat Indonesia tetap kokoh dan kuat. Jangan terprovokasi oleh paham yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.

"Harus terus membaca sejarah, agar mengetahui bagaimana bangsa ini bisa berdiri," tegas politikus muda dan mantan anggota DPRD "Bumi Bersujud" Tanbu tersebut.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin (baju putih) sedang melakukan sosialisasi Wawasan Kebangsaan kepada siswa SMKN 1 dan 2 Simpang Empat (260 kilometer tenggara Banjarmasin), Batulicin, ibukota Kabupaten Tanah Bumbu, Selasa, 26 Oktober 2021. (Istimewa/Humas Setwan Kalsel.)r

Sementara Amran Ali menyebut, Wawasan adalah cara pandang dan Kebangsaan adalah sifat atau karakter.

"Ketika kita memandang Indonesia sebagai sebuah Negara, kita wajib untuk mempertahankan kedaulatannya. Karena Indonesia ibarat boneka molek yang banyak diminati dan diinginkan oleh bangsa lain," sebutnya.

Sedangkan Ribut Giyono mengatakan, dengan adanya perubahan global, mau tidak mau harus menerima dengan kesiapan.

"Jika gagap teknologi maka susah mendapat informasi. Penerimaan informasi yang salah akan memecah belah persatuan dan kesatuan. Untuk itu kita harus paham berbagai alat komunikasi dan penggunaannya," ucapnya.

Selain itu, tambahnya, transportasi juga akan menjadi tantangan ke depan. "Perubahan global menjadi ancaman penting jika kita tidak bisa menyikapi dan siap menghadapi," katanya.

"Sukses tidak bisa diraih hanya dengan setumpuk ijazah, namun bagi mereka yang memiliki talenta, kreatifitas tinggi dan kegigihan itulah bisa tercapai," demikian Ribut.

Selain puluhan pelajar dari SMKN 1 dan 2 Simpang Empat, sosialisasi Wawasan Kebangsaan tersebut juga diikuti pelajar dari SMK Kodeco dan Batulicin, serta guru pendamping.
Foto bersama Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin dengan peserta sosialisasi Wawasan Kebangsaan siswa SMKN 1 dan 2 Simpang Empat (260 kilometer tenggara Banjarmasin), Batulicin, ibukota Kabupaten Tanah Bumbu, Selasa, 26 Oktober 2021. (Istimewa/Humas Setwan Kalsel.)

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021