Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Rasa kehilangan sosok H Anang Ardiansyah sebagai maestro musik Banjar yang wafat pada Jumat (7/8) dinihari tadi, dirasakan semua seniman di Kalimantan Selatan, tidak terkecuali seniman muda Banjarmasin, Jimmy Huzain.

"Beliau (Anang Ardiansyah) sebagai penginspirasi musik banjar, saya pun mencipta lagu banyak belajar dari beliau, kita sangat kehilangan sosoknya," ujar pencipta lagu dengan hits berjudul "Sungaiku" itu saat melayat di rumah duka di Jalan Banjar Indah Permai, Komplek Mahoni, Banjarmasin.

Diakui Jimmy, panggilan akrabnya, dirinya bisa menelurkan sekitar 32 buah lagu yang terkumpul di tiga album belakangan ini terciptanya itu banyak terinspirator dari lagu-lagu H Anang Ardiansyah yang hampir semuanya hits dan melegenda.

"Kita akui, semua lagu pak H Anang Ardiansyah baik lirik maupun syairnya tidak ada duanya, hingga wajar kalau melegenda," ujarnya.

Dikatakan dia, lagu-lagu Anang Ardiansyah banyak bercerita tentang sejarah banjar dan khasanah kebudayaan masyarakatnya yang dirangkai dalam syair-syair yang luar bisa indah dan tertata diungkapkan dengan bahasa banjar yang paseh.

"Yang saya ingat pesan beliau, ciptalah lagu daerah dengan menggali khazanah budaya dan daerah ini atau tentang sejah, sehingga lagu itu bisa dikenang dan didendangkan dari masa kemasa," tuturnya.

Pesan itu, aku Jimmy, yang menjadi inspirasinya dalam menciptakan berbagai karya lagu berbahasa banjar saat ini, hingga sudah terkumpul 32 buah lagu dalam tiga album yang sudah dilemparnya kepasaran.

"Saya terinspirasi juga bercita-cita seperti beliau bisa menciptakan ratusan buah lagu hits, yang hingga kini terus didendangkan, bahkan sudah menasional," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, H Anang Adriansyah yang berusia 76 tahun mampu menciptakan lagu sebanyak 103 buah lagu hits selama puluhan tahun berkarirnya di dunia musik daerah hingga akhir hayatnya di RS Suaka Insyan pada Jumat (7/8) sekitar pukul 01.20 Wita, karena sakit struk.

Jasad almarhum yang merupakan pensiunan TNI dan pernah duduk di legislatif pada Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) hingga dua priode itu dimakamkan di Alkah Guntung Lua, Banjarbaru

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015