Guru kontrak di Kabupaten Hulu Sungai Utara tetap optimis meningkatkan kemampuan mengajar dan profesionalisme meski ditengah Pandemi COVID-19.

Noor Hidayati salah satunya, tenaga kontrak di Sekolah Dasar Negeri Patarakan ini tengah menjalani Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Muhammadiyah Prof DR KH Hamka Jakarta.

"Alhamdulillah bisa ikut PPG mendapat bantuan dana pendidikan dari Kemendikbud dan dukungan pemerintah daerah," ujar Noor Hidayati di Amuntai, Jum'at (22/10).

Noor Hidayati yang lulus tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)  tetap semangat melanjutkan pendidikan meski secara daring/online untuk mendapatkan Serifikat Pendidik.

Ditemui disela mengikuti Praktek Pembelajaran Lapangan (PPL) secara daring di SDN Patarakan, Noor Hidayati berterima kasih kepada Bupati HSU dan Dinas Pendidikan yang telah memberi kesempatan dirinya mengikuti PPG tahun ini.
 
Guru kontrak Noor Hidayati berharap bisa lulus Pendidikan Profesi Guru agar bisa secara penuh mengabdikan mengajar di tanah kelahirannya Kabupaten HSU, Kalsel. (ANTARA/Eddy A)

"Salah satu syarat untuk bisa mengikuti PPG, adalah memperoleh Surat Keputusan (SK) Bupati HSU dengan rekomendasi dari Dinas Pendidikan setempat,"  katanya

Noor Hidayati juga berterima kasih karena sewaktu masih menjadi tenaga honorer, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga menyediakan program pendidikan dan pelatihan (diklat) kepada tenaga honorer untuk meningkatkan kemampuan mengajar.

Ia mengatakan, menjadi tenaga honorer cukup lama di SDN Pataraikan yakni sejak 2009  dan lulus tes P3K dilanjutkan menjalani PPG meski ditengah Pandemi COVID-19.

Sarjana lulusan jurusan PGSD Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin ini telah mengikuti PPG sejak Agustus dan diperkirakan selesai Desember 2021.

Dosen pengajarnya di Jakarta secara rutin melakukan penilaian terhadap dirinya dalam mengajar peserta didik di SDN Patarakan melalui  google meeting. Ia berharap bisa lulus PPG agar bisa mengabdikan diri secara penuh mengajar dan lebih profesional dalam menjalankan tugas sebagai pendidik kelahirannya Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Menurut pengalamannya, sudah tepat Dinas  Pendidikan memberlakukan Pengajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan penerapan Protokol Kesehatan karena pengajaran secara Daring dirasa kurang maksimal dalam meningkatkan kualitas anak didik.

Ia juga mendapat masukan dari para orang tua yang kerepotan membantu anaknya mengikuti pengajaran Daring bahkan anak jadi cenderung malas belajar dan beralih main game melalui Android.

"Para pendidik termasuk guru honorer juga berharap pengajaran tatap muka terus diselenggarakan agar mereka bisa melaksanakan tugas kembali disekolah," pungkasnya.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021