Jakarta, (Antaranews Kalsel) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan perseroan tetap terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan di tengah perlambatan ekonomi di Tanah Air.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A Arianto mengatakan, saat ini kondisi perekonomian di Indonesia dan negara-negara mitra dagang yang kurang kondusif dapat berdampak terhadap kinerja perbankan.
"Untuk itu, kami terus menjaga kualitas aktiva melalui pelaksanaan workshop NPL (kredit bermasalah), proaktif menangani debitur yang masuk kategori watchlist, serta melakukan restrukturisasi kredit bagi debitur yang sedang kesulitan," ujar Sulaiman saat paparan kinerja di Jakarta, Kamis.
Pada semester I 2015, NPL gross mandiri tercatat 2,43 persen, meningkat 0,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2,23 persen. Sementara itu, NPL nett tercatat 1,01 persen, juga meningkat 0,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 0,81 persen.
Sulaiman menambahkan, pihaknya juga selektif dalam menyalurkan kredit dengan tetap memperhatikan target pertumbuhan sesuai rencana bisnis, kualitas calon debitur, dan kondisi sektor usaha.
"Kami juga melakukan pengendalian biaya melalui prioritisasi anggaran sesuai kebutuhan bisnis," ujar Sulaiman.
Hingga Juni 2015, penyaluran kredit Mandiri naik 15,8 persen dari Rp91,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp106,5 triliun.
Sementara itu, dari sisi dana pihak ketiga Mandiri mencapai Rp654,9 triliun, meningkat 17,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp555,9 triliun.e
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A Arianto mengatakan, saat ini kondisi perekonomian di Indonesia dan negara-negara mitra dagang yang kurang kondusif dapat berdampak terhadap kinerja perbankan.
"Untuk itu, kami terus menjaga kualitas aktiva melalui pelaksanaan workshop NPL (kredit bermasalah), proaktif menangani debitur yang masuk kategori watchlist, serta melakukan restrukturisasi kredit bagi debitur yang sedang kesulitan," ujar Sulaiman saat paparan kinerja di Jakarta, Kamis.
Pada semester I 2015, NPL gross mandiri tercatat 2,43 persen, meningkat 0,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2,23 persen. Sementara itu, NPL nett tercatat 1,01 persen, juga meningkat 0,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 0,81 persen.
Sulaiman menambahkan, pihaknya juga selektif dalam menyalurkan kredit dengan tetap memperhatikan target pertumbuhan sesuai rencana bisnis, kualitas calon debitur, dan kondisi sektor usaha.
"Kami juga melakukan pengendalian biaya melalui prioritisasi anggaran sesuai kebutuhan bisnis," ujar Sulaiman.
Hingga Juni 2015, penyaluran kredit Mandiri naik 15,8 persen dari Rp91,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp106,5 triliun.
Sementara itu, dari sisi dana pihak ketiga Mandiri mencapai Rp654,9 triliun, meningkat 17,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp555,9 triliun.e
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015