Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi meyakini kecepatan dan keunggulan bank dalam mendigitalisasi layanan dan produk perbankan akan menjadi pembeda dalam persaingan ketat industri perbankan di masa mendatang.
Menurut Darmawan, perseroan telah mampu mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah Bank Mandiri. Hasilnya, hingga kuartal III 2021, lebih dari 95 persen transaksi perbankan Bank Mandiri dapat dilakukan secara digital.
"Menginjak usia ke-23 tahun, Bank Mandiri telah siap dan memiliki modal yang kuat untuk mengakselerasi pengembangan layanan perbankan digital bagi segmen nasabah ritel maupun wholesale, serta tumbuh menjadi pemimpin dalam customer experience," ujar Darmawan dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Bank Mandiri telah melakukan lompatan untuk menyediakan solusi perbankan digital yang andal kepada nasabah dengan meluncurkan Financial Super App Livin' By Mandiri untuk menghadirkan customer experience selayaknya layanan cabang dalam genggaman serta Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri untuk memberikan solusi keuangan terbaik bagi nasabah perusahaan melalui digitalisasi wholesale banking.
Baca juga: Wali Kota Ibnu Sina ingin digitalisasi UMKM terkoneksi dengan smart city
Bank Mandiri memperbaharui Super App Livin’ by Mandiri sebagai bentuk penyempurnaan terkini digital banking perseroan. Adapun fitur terbarunya antara lain pembukaan rekening baru, verifikasi wajah, quick access, tarik tunai tanpa kartu, e-wallet linkage untuk top up dan update saldo e-money termasuk uang elektronik lainnya dengan satu klik hingga transfer dan bayar tagihan favorit di satu tempat.
“Livin’ by Mandiri telah bertransformasi menjadi super app yang memanfaatkan pendekatan AI (Artificial Intelligence) untuk menciptakan sentuhan personal yang unik dan modern dalam akses layanan keuangan yang lengkap, termasuk ke biller dan produk perusahaan anak," kata Darmawan.
Tak berhenti di situ, untuk mengakomodir semakin dinamisnya kebutuhan dan ekosistem nasabah segmen wholesale yang merupakan core-business eksisting dari Bank Mandiri meluncurkan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri dengan layanan digital single access yang menjadi pusat aktivitas informasi dan transaksi finansial bagi komunitas bisnis pelaku usaha di segmen wholesale berikut ekosistemnya dari hulu ke hilir.
Sampai dengan akhir Agustus 2021 (ytd) transaksi wholesale channel Bank Mandiri mencatatkan sebanyak 123 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp6.449 triliun.
Sebagai Wholesale Super Digital Platform, lanjut Darmawan, Kopra by Mandiri akan mengintegrasikan seluruh kebutuhan transaksi wholesale ke dalam satu platform secara single sign on (SSO) dengan fitur Cash Management, Forex Transaction, Value Chain Financing, Trade Finance, Smart Account, serta Online Custody.
Hadir untuk memenuhi kebutuhan nasabah wholesale dan UKM, Kopra by Mandiri dilengkapi dalam tiga varian layanan, yaitu Kopra Portal, Kopra Host to Host, dan Kopra Partnership yang menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah di segmen wholesale.
Baca juga: BSI mencatat volume transaksi digital tembus Rp40,85 triliun
“Secara konsep, Financial Super App Livin’ dan Kopra by Mandiri sama-sama mengusung pendekatan comprehensive banking experience, dengan aneka fitur yang akan mendekatkan Bank Mandiri ke dalam ekosistem digital serta memperkuat kolaborasi bersama Mandiri Group. Hal ini kami siapkan untuk membantu Bank Mandiri menjadi bank pilihan utama dan kepercayaan nasabah," ujar Darmawan.
Dengan didukung oleh digitalisasi, sampai dengan posisi akhir Agustus 2021 Bank Mandiri berhasil mengoptimalkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) serta mampu menekan biaya dana dengan lebih efisien. Optimalisasi tersebut tercermin dari total Dana Pihak Ketiga atau DPK (bank only) Bank Mandiri per Agustus 2021 yang menembus Rp933,04 triliun, tumbuh 8 persen (yoy) dengan rasio dana murah atau CASA terhadap DPK sebesar 72,86 persen. Sedangkan biaya dana berada di angka 1,67 persen atau menurun sebesar 110 bps secara tahunan.
Pertumbuhan dari sisi kredit juga selaras dengan upaya pemulihan ekonomi Indonesia. Telihat sampai dengan akhir Agustus 2021 total penyaluran kredit Bank Mandiri secara bank only tumbuh sebesar 8,06 persen (yoy)
Darmawan menambahkan, salah satu bukti keberhasilan digitalisasi pada Bank Mandiri tercermin pula dari meningkatnya jumlah pengguna Financial Super App Livin' By Mandiri yang mencapai 8,2 juta pada akhir Agustus 2021 atay meningkat sebesar 50 persen jika dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah pengguna, laju transaksi finansial nasabah Bank Mandiri melalui Livin' by Mandiri juga melesat hingga 63 persen (yoy) menembus 607,5 juta transaksi dengan nilai transaksi menyentuh Rp1.008 triliun per akhir Agustus 2021.
Dirut Mandiri yakin kecepatan digitalisasi jadi pembeda
Senin, 4 Oktober 2021 8:07 WIB