Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Amuntai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka atau PTM sesuai protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.

Kepala SMAN 1 Amuntai Drs H Ahdiat Gazali Rahman SH.MH mengemukakan itu melalui WA-nya dari Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin), ibukota HSU, Senin (11/10).

"Mulai hari ini, 11 Oktober 2021 kami melaksanakan PTM sebagaimana surat pemberitahuan dari Dinas Pendidikan dan Kebuadayaan (Disdikbud) Provisnsi Kalimanatan Selatan (Kalsel), 30 September 2021," ujarnya.

"Surat Disdikbud Kalsel tanggal 30 September 2021 tentang sekolah yang menjadi contoh dalam melakukan PTM salah satunya SMAN 1 Amuntai," lanjut mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) itu.

Ia menerangkan, sebelum melakukan PTM, pihak sekolahnya terlebih dahulu melakukan beberapa tindakan lebih rinci dan mengarah kepada bagaimana pelaksanakan pemberitahuan surat Disdikbud Kalsel tersebut.

Tindak-tindakan sebelum pelaksanaan PTM SMAN 1 Amuntai antara lain mengadakan rapat dengan seluruh guru dan karyawan sekolah, merundingkan apa yang harus dilakukan.

Selain itu, mengaktifkan satuan tugas (Satgas) COVID-19 di sekolah, menghubungkan mereka yang dapat membantu sekolah agar semua persyaratan dapat dipenuhi.
Pengecekan siswa/siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan (Kalsel), sebelum mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Senin 11 Oktober 2021. (Istimewa)

"Kemudian memberitahu kepada siswa dan orang tua tentang persyaratan yang harus orang tua lakukan dan siswa sehingga PTM dapat terlaksana," ujarnya.
 
"Alhamduliiah semua siswa dapat mengetauhi kendati masih berfaksi. Namun untuk penyelesaian itu semua difasilitas Puskesmas Sungai Malang Amuntai, pihak Polres HSU, sehingga para siswa telah bervaksin," lanjutnya.

Namun, tambahnya, karena kesedian vaksin yang belum dapat memenuhi seluruh siswa, maka ada beberapa  anak yang belum mendfapatkan vaksin tersebut. 

"Tetapi kita perlu bangga juga ada beberapa anak siswa melakukan vaksin sendiri sebelum diminta sekolah," tegasnya.

Ia menyatakan, alhamdulilah mulai 11 Oktober 2021 SMAN 1Amuntai, melakuklan PTM, kendati masih bersifat terbatas.

"Karena kami pihak sekolah hanya merekomedasikan pada anak yang sudah bervaksi saja turun ke sekolah, dan dengan komposisi 50 persen dari jumlah siswa," ungkapnya.

Menurut dia, semua persyaratan untuk PTM sudah terpenuhi, kecuali persyaratan melakukan Swab Antigen, yang belum terlaksana.

"Kami dari pihak sekolah masih mencari jalan bagaimana agar kegiatan seperti Swab Antigen dapat terlaksana tanpa pengeluaran dana dari sekolah dan dari keluarga siswa, dengan pengecuali bagi keleuarga yang mampu silahkan melakukan Swab Antigen sendiri," ujarnya.

Kepala SMAN 1 Amuntai berharap atau memohon kepada yang kuasa, semoga kegiatan dapat terlaksana dan mengarah kepada tetap muka yang normal seperti sedia kala.

"Kami harapkan pula kepada pemerintah provinsi (Pemprov), Disdikbud Provisnsi, pemerintah kabupaten (Pemkab) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk memberikan arahaan, jalan kepada sekolah supaya dapat melakukan Rapid Test atau Swab Antigen buat semua siswa, agar ketika tetap muka kamii semua tidak meresa was was lagi," demikian Ahdiat.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021