Para sopir truk mengeluhkan terbatasnya stok BBM jenis solar bersubsidi yang tersedia di SPBU Paringin di Rica Kelurahan Paringin Kota.
"Kami kadang semalaman mengantre agar mendapatkan solar, tiba-tiba kata petugas SPBU solarnya habis. Namun beberapa waktu kemudian, ada orang yang masuk ke SPBU, diduga mengisi solar menggunakan jerigen dan dilayani petugas SPBU," kata salah satu sopir truk asal Kecamatan Halong yang enggan disebutkan namanya di Paringin, Kamis.
Padahal menurut dia, solar kadang-kadang hanya tersedia pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga menambah sulit para sopir mendapatkan solar.
“Kami para sopir berharap kelangkaan solar ini dapat di atasi dan pihak SPBU jangan bermain dengan mengatakan solar kosong,” katanya.
Terpisah, saat dimintai komentar terkait kondisi tersebut pengelola SPBU Paringin Aulia mengungkapkan, antrean panjang yang sering terjadi pada pengisian BBM jenis solar karena memang jadwal kedatangan solar tidak pasti.
Selain itu, kata Aulia, kuota solar yang datang di SPBU pun dinilai tidak mencukupi dari permintaan yang ada.
“Kita ini dapat kiriman solar paling banyak 150 ribu liter tiap bulannya dan datangnya pun tidak menentu tiap hari atau tanggal berapa,” ujar Aulia.
Terkait adanya praktik pengisian solar yang diduga dilakukan oleh pelangsir , menurut Aulia, tidak bisa menampik ataupun membenarkannya.
Sebab menurut dia, dirinya tidak pernah menemukan kejadian seperti itu.
“Tapi yang pasti, kepada seluruh petugas di SPBU saya sudah tegaskan jangan sekali-kali melakukan penjualan diluar aturan yang ada,” pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021