Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan kembali melaksanakan bimbingan teknis penggunaaan aplikasi Feeder PPDikti bagi operator perguruan tinggi swasta se Kalimantan yang dilaksanakan secara virtual.

Bimbingan teknis yang dilaksanakan selama tiga hari sejak Selasa (24/8) hingga Kamis (26/8) 2021 tersebut, diikuti oleh seluruh operator PTS se Kalimantan secara bertahap, tahap pertama diikuti oleh operator PTS Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, dan tahap ke dua PTS Kalimantan Timur dan Utara dan sisanya dilaksanakan Kamis (26/8).

Kepala LLDIKTI Wilayah XI Profesor Udiansyah saat membuka Bimtek tahap 2 di Banjarmasin Rabu mengatakan, Bimtek tentang aplikasi feeder ini sangat penting, karena aplikasi feeder merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengelola data mahasiswa dan data perkuliahan tiap perguruan tinggi.

Menurut Prof Udiansyah, peran operator dalam mengelola data tentang perguruan tinggi, baik itu tentang data mahasiswa, dosen dan lainnya sangat penting, karena menjadi dasar untuk mendapatkan akreditasi perguruan tinggi dan lainnya.

PDDikti Feeder merupakan aplikasi atau sistem yang disediakan oleh Dikti untuk perguruan tinggi negeri maupun swasta guna melakukan pengelolaan data perguruan tinggi.

Dalam penggunaanya, pelaporan data dilakukan setiap semester dan yang harus di laporkan antara lain data mahasiswa, data dosen, data kelas kuliah, data KRS mahasiswa, data ajar dosen, data AKM, nilai dll.

Seluruh data tersebut, kata Prof Udi, telah disinkronisasi dengan pangkalan data perguruan tinggi (PDDIkti), yang menjadi pusat kumpulan data penyelenggara pendidikan tinggi seluruh Indonesia.

"Pangkalan data inilah satu-satunya basis data, kalau ada sistem data yang lainnya yang dimilit PT harus terkoneksi dengan pangkalan data ini. Apilaski feeder sudah dilakukan sinkronisasi  dengan pangkalan data Dikti," katanya.

Keberadaan pangkalan data, tambah Prof Udi, sangat penting, karena semua data tentang mahasiswa, seperti bila ada mahasiswa lulus, harus melakukan verifikasi melalui pangkalan data tentang mahasiswa.

Verifikasi tersebut antara lain apakah data mahasiswa tersebut sudah sesuai, nama, tangal lahir, mata kuliahnya dan lainnya. Data-data tersebut tidak boleh salah.

Selama ini, kata dia, banyak operator yang melakukan perbaikan data, bahkan diakhir perkuliahan mahasiswa, padahalan seharusnya seluruh data pribadi tersebut harus sudah "clear" saat di semester tiga.

"Tetapi banyak perubahan dilakukan justru pada akhir semester. Ke depan hal-hal tersebut akan dibenahi dan akan ada aturan, bahwa perbaikan boleh dilakukan hingga semester tiga. Bila dilakukan diakhir, patut dicurigai," katanya.

Penertiban tersebut penting dilakukan, karena pemerintah tidak akan mentolelir lagi mahasiswa yang kuliah hanya untuk mendapatkan ijazah.

"Peran operator untuk menyukseskan program pemerintah yaitu melahirkan SDM unggul sangat penting, karena ditangan operatorlah perubahan-perubahan itu terjadi," katanya.

Prof Udiansyah juga berpesan agar para operator bisa bekerja iklas, cerdas dan jujur dalam mengawal sistem yang telah tersedia.

"Teman-teman operator, jangan sampai membantu mahasiswa yang tidak kuliah untuk mendapatkan nilai, kalau itu terjadi menjadi penghalang bagi bangsa ini untuk mendapatkan SDM unggul," katanya.
Sekretaris LLDIKTI XI Dr M Akbar saat Bimtek tentang aplikasi feeder. (Antaranews Kalsel/Humas LLDIKTI Wilayah XI)

Sebelumnya, Sekretaris LLDIKTI XI Dr M Akbar juga mengatakan, pangkalan data merupakan rohnya akreditasi PTS, karena Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) mengambil data untuk penetapan akreditasi dari pangkalan data tersebut.

Sehingga, tambah Akbar pada pembukaan bimbingan teknik penggunakan aplikasi Feeder PPDIKTI bagi operator perguruan tinggi swasta se Kalimantan pada Selasa (24/8), bila data yang ditampilkan di pangkalan data tidak bagus, maka akan muncul tidak memenuhi syarat pemeringkatan akreditasi.
 
"Akibatnya, kampus menjadi tidak terakreditasi, dan bila tidak terakreditasi siapa yang akan kuliah di kampus kita, selanjutnya, bagaimana nasib kampus," katanya.

Sehingga, tambah dia, peran operator sangat penting dalam pengelolaan dan kemajuan perguruan tinggi.

Bimtek hari pertama diikuti sekitar 75 orang peserta dan hari ke dua sekitar 65 peserta tersebut, diisi oleh nara sumber yang kompeten dibidangnya yaitu Sugiyamta dari Unisbank Semarang, Jawa Tengah.

Sedangkan Bimtek hari terakhir, Kamis (26/8) diikuti oleh 48 orang operator dari PTS se Kalimantan Selatan.




 

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021