Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), H. Muhammad Noor, mengikuti pelaksanaan rapat koordinasi teknis penambahan kapasitas tempat tidur COVID-19 di kabupaten atau kota luar Jawa-Bali, secara virtual dari Ruang Media Centre Setda HSS.
Ia mengatakan, keseluruhan tempat tidur di RS HSS sendiri totalnya ada 451 tempat tidur dan di RSUD Brigjend H Hasan Basry, telah menkonversikan tempat tidurnya untuk COVID-19 sebanyak 120 unit, persiapan 40 persen tempat tidur juga berlaku untuk Rumah Sakit (RS) lainnya.
“Untuk hal ini akan kita tindak lanjuti, untuk RS swastakan juga di wajibkan melayani COVID-19 dan ini akan kita dongkrak agar mereka bisa menyiapkan 40 persen dari ketersediaan tempat tidur tersebut,” katanya, didampingi Kepala Dinas Kesehatan HSS, Hj. Siti Zainab, Kabag dan Dirut RSUD Kandangan, dr. Hj. Rasyidah,.
Dijelaskan dia, isolasi terpusat (isoter) di HSS sudah ada yaitu Eks RS Hasan Basry yang masih terus difungsikan, dan rencananya juga akan dilakukan penambahan isoter di kecamatan.
Ada beberapa tempat di wilayah Daha dan ada rumah singgah juga yang akan didirikan isolasi terpusat, pihaknya optimis 40 persen dari kapasitas tempat tidur RS dapat disediakan, kemudian untuk isoter akan disiapkan nanti untuk kesiapannya menampung pasien COVID-19 yang isolasi secara terpusat.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku pimpinan rapat, Susiwijono Moegiarso, mengatakan pelaksanaan rakor ini untuk menyikapi kasus di luar Jawa-Bali yang cukup tinggi, maka diperlukan langkah yang akan dikoordinasikan dalam rapat ini.
"Mengenai bagaimana menurunkan Bed Occupancy Rate (BOR) dengan meningkatkan konversi tempat tidur untuk COVID-19 di RS minimal 40 persen kepada 30 kabupaten dan kota dengan kenaikan kasus tertinggi," katanya.
Baca juga: Bupati HSS tinjau vaksinasi di dua desa
Baca juga: Ketersediaan oksigen di RSUD Kandangan cukup dan pasien tidak perlu khawatir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Ia mengatakan, keseluruhan tempat tidur di RS HSS sendiri totalnya ada 451 tempat tidur dan di RSUD Brigjend H Hasan Basry, telah menkonversikan tempat tidurnya untuk COVID-19 sebanyak 120 unit, persiapan 40 persen tempat tidur juga berlaku untuk Rumah Sakit (RS) lainnya.
“Untuk hal ini akan kita tindak lanjuti, untuk RS swastakan juga di wajibkan melayani COVID-19 dan ini akan kita dongkrak agar mereka bisa menyiapkan 40 persen dari ketersediaan tempat tidur tersebut,” katanya, didampingi Kepala Dinas Kesehatan HSS, Hj. Siti Zainab, Kabag dan Dirut RSUD Kandangan, dr. Hj. Rasyidah,.
Dijelaskan dia, isolasi terpusat (isoter) di HSS sudah ada yaitu Eks RS Hasan Basry yang masih terus difungsikan, dan rencananya juga akan dilakukan penambahan isoter di kecamatan.
Ada beberapa tempat di wilayah Daha dan ada rumah singgah juga yang akan didirikan isolasi terpusat, pihaknya optimis 40 persen dari kapasitas tempat tidur RS dapat disediakan, kemudian untuk isoter akan disiapkan nanti untuk kesiapannya menampung pasien COVID-19 yang isolasi secara terpusat.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku pimpinan rapat, Susiwijono Moegiarso, mengatakan pelaksanaan rakor ini untuk menyikapi kasus di luar Jawa-Bali yang cukup tinggi, maka diperlukan langkah yang akan dikoordinasikan dalam rapat ini.
"Mengenai bagaimana menurunkan Bed Occupancy Rate (BOR) dengan meningkatkan konversi tempat tidur untuk COVID-19 di RS minimal 40 persen kepada 30 kabupaten dan kota dengan kenaikan kasus tertinggi," katanya.
Baca juga: Bupati HSS tinjau vaksinasi di dua desa
Baca juga: Ketersediaan oksigen di RSUD Kandangan cukup dan pasien tidak perlu khawatir
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021