Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika Banjarmasin melaksanakan pelatihan Digital Talent Scholarship dengan sasaran mencetak Digital Entrepreneur, Jumat (23/7) di Hotel Aston Tanjung, Kabupaten Tabalong.
Program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) Digital Talent Scholarship 2021 ini diikuti sekitar 100 pengusaha lokal di Kabupaten Tabalong yang terbagi dalam dua tahap.
Kepala BPSDMP Kominfo Banjarmasin Abdul Rahman Harahap mengatakan program ini diharapkan bisa mengembangkan wirausaha muda di Kabupaten Tabalong di era transformasi digital.
"Kami mengajak pelaku usaha untuk memulai wirausaha secara digital mengingat saat ini pengguna internet capai 64 persen dari jumlah penduduk di Indonesia," jelas Abdul.
Seiring makin banyaknya pengguna internet di Inonesia wirausaha secara digital dipastikan cukup menguntungkan karena akses pasar juga makin luas.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tabalong Yuhani saat membuka pelatihan menyampaikan program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) bisa menambah wawasan pengusaha lokal dalam pemanfaatan digital untuk memperluas pemasaran.
"Jika ingin maju dan berkembang pengusaja lokal harus menguasai pemasaran berbasis IT," ungkap Yuhani.
Yuhani mengakui sarana pendukung berupa jaringan internet saat ini belum bisa diakses di sejumlah desa khususnya kawasan terpencil seperti Desa Hegar Manah, Desa Dambung dan Desa Panaan Kecamatan Bintang Ara.
Namun Pemkab Tabalong terus berupaya memperluas jaringan internet di wilayah pedesaan untuk mendukung program smart city.
Dalam pelatihan ini menghadirkan nara sumber yakni Faudinia Rahman (UIN Antasari Banjarmasin), Yeni Mulyani (DPD Hipkimindo Kalsel), Haspiyan (Haspiyan Komputer) dan Monry Fraick Nicky Gilian Ratumbuysang (ULM Banjarmasin).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) Digital Talent Scholarship 2021 ini diikuti sekitar 100 pengusaha lokal di Kabupaten Tabalong yang terbagi dalam dua tahap.
Kepala BPSDMP Kominfo Banjarmasin Abdul Rahman Harahap mengatakan program ini diharapkan bisa mengembangkan wirausaha muda di Kabupaten Tabalong di era transformasi digital.
"Kami mengajak pelaku usaha untuk memulai wirausaha secara digital mengingat saat ini pengguna internet capai 64 persen dari jumlah penduduk di Indonesia," jelas Abdul.
Seiring makin banyaknya pengguna internet di Inonesia wirausaha secara digital dipastikan cukup menguntungkan karena akses pasar juga makin luas.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tabalong Yuhani saat membuka pelatihan menyampaikan program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) bisa menambah wawasan pengusaha lokal dalam pemanfaatan digital untuk memperluas pemasaran.
"Jika ingin maju dan berkembang pengusaja lokal harus menguasai pemasaran berbasis IT," ungkap Yuhani.
Yuhani mengakui sarana pendukung berupa jaringan internet saat ini belum bisa diakses di sejumlah desa khususnya kawasan terpencil seperti Desa Hegar Manah, Desa Dambung dan Desa Panaan Kecamatan Bintang Ara.
Namun Pemkab Tabalong terus berupaya memperluas jaringan internet di wilayah pedesaan untuk mendukung program smart city.
Dalam pelatihan ini menghadirkan nara sumber yakni Faudinia Rahman (UIN Antasari Banjarmasin), Yeni Mulyani (DPD Hipkimindo Kalsel), Haspiyan (Haspiyan Komputer) dan Monry Fraick Nicky Gilian Ratumbuysang (ULM Banjarmasin).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021