Tim pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) melakukan sidak ke pasar dan beberapa toko sembako guna memastikan stok bahan pokok masyarakat aman menjelang hari raya idul adha 1442 H, Senin (19/7) di Barabai.
Sidak tersebut bersama-sama dengan jajaran instansi terkait seperti Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Pertanian, Kepala BPS HST dan didampingi oleh Asisten dan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan serta Kepala Bagian Perekonomian Setda HST.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan yang juga merupakan Sekretaris TPID HST H Pandiansyah mengungkapkan, jelang idul adha ini justru bahan pokok yang mengalami kenaikan adalah telor ayam ras.
"Kalau beberapa hari yang lalu harga telor cuma Rp 20 hingga 21 ribu per kilogram, namun dari hasil sidak kami hari ini ternyata harganya sudah mengalami kenaikan mencapai Rp 23 ribu per kilogram," katanya.
Hal tersebut menurutnya disebabkan oleh adanya permintaan yang cukup tinggi dari para penjual untuk memenuhi kebutuhan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Kenaikan telor ini kemungkinan akan berlangsung beberapa minggu setelah program PKH itu selesai," kata Haji Pandiansyah.
Namun, pihaknya memastikan tidak akan terjadi kelangkaan telor, karena diterangkan Pandiansyah, hari ini bakal datang sekitar empat truk telor dari Pelaihari dan Banjarmasin. "Jadi, kebutuhan bahan pokok jenis telor insyallah masih aman," katanya.
Sedangkan untuk jenis sembako masih tetap stabil dan tidak ada kenaikan maupun penurunan. "Guna memastikan harga tetap aman, kami seantiasa akan mengecek dan mengontrol serta sidak ke toko-toko yang dicurigai memainkan harga sembako saat warga membutuhkan," ujarnya.
Pihaknya juga menyatakan akan bertindak tegas jika menemukan toko-toko besar yang memainkan harga sembako.
Baca juga: NU CARE - LAZISNU serahkan sebanyak 8 ekor sapi kurban untuk warga Kabupaten HST
Baca juga: Thousands al-Qur'an distributed to students in HST's remote areas
Baca juga: Sebanyak 500 bibit pohon ditanam di wilayah Meratus
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Sidak tersebut bersama-sama dengan jajaran instansi terkait seperti Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Pertanian, Kepala BPS HST dan didampingi oleh Asisten dan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan serta Kepala Bagian Perekonomian Setda HST.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan yang juga merupakan Sekretaris TPID HST H Pandiansyah mengungkapkan, jelang idul adha ini justru bahan pokok yang mengalami kenaikan adalah telor ayam ras.
"Kalau beberapa hari yang lalu harga telor cuma Rp 20 hingga 21 ribu per kilogram, namun dari hasil sidak kami hari ini ternyata harganya sudah mengalami kenaikan mencapai Rp 23 ribu per kilogram," katanya.
Hal tersebut menurutnya disebabkan oleh adanya permintaan yang cukup tinggi dari para penjual untuk memenuhi kebutuhan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Kenaikan telor ini kemungkinan akan berlangsung beberapa minggu setelah program PKH itu selesai," kata Haji Pandiansyah.
Namun, pihaknya memastikan tidak akan terjadi kelangkaan telor, karena diterangkan Pandiansyah, hari ini bakal datang sekitar empat truk telor dari Pelaihari dan Banjarmasin. "Jadi, kebutuhan bahan pokok jenis telor insyallah masih aman," katanya.
Sedangkan untuk jenis sembako masih tetap stabil dan tidak ada kenaikan maupun penurunan. "Guna memastikan harga tetap aman, kami seantiasa akan mengecek dan mengontrol serta sidak ke toko-toko yang dicurigai memainkan harga sembako saat warga membutuhkan," ujarnya.
Pihaknya juga menyatakan akan bertindak tegas jika menemukan toko-toko besar yang memainkan harga sembako.
Baca juga: NU CARE - LAZISNU serahkan sebanyak 8 ekor sapi kurban untuk warga Kabupaten HST
Baca juga: Thousands al-Qur'an distributed to students in HST's remote areas
Baca juga: Sebanyak 500 bibit pohon ditanam di wilayah Meratus
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021