Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) kembali menunda Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di seluruh tingkatan sekolah.
"Sesuai hasil rapat koordinasi dengan Tim Gugus Tugas COVID-19 HST pada Kamis (8/7) disepakati bahwa PTM terbatas rencananya dilaksanakan pada Senin (12/7) ini di 39 sekolah sampel, akan ditunda sementara," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan HST, Muhammad Anhar, Jum'at (9/7) di Barabai
Hal tersebut menurutnya atas dasar memperhatikan perkembangan data peningkatan penyebaran kasus terkonfirmasi positif COVID-19 serta perubahan zona.
Diketahui, dari data perkembangan kasus COVID-19 per tanggal 9 Juli 2021, Kabupaten HST masuk kategori zona sedang dengan jumlah akumulasi yang positif adalah sebanyak 1261 orang, dalam perawatan 42 orang, suspek 6 orang, sembuh 1126 orang dan meninggal 93 orang.
Anhar mengatakan, penundaan PTM tersebut selama satu minggu, dengan asumsi PTM terbatas dilaksanakan mulai tanggal 19 Juli 2021 mendatang dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan data laju penyebaran kasus COVID-19 di Kabupaten HST.
"Karena mulainya kalender akademik 2021/2022 pada tanggal 12 Juli ini, satuan pendidikan tetap diwajibkan mengggelar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)," katanya.
Sedangkan Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten HST, H Saifudin saat dikonfirmasi ANTARA menyatakan bahwa langkah kebijakan lembaga pendidikan antara Kemenag dan Kemendiknas satu koordinasi dalam satu wilayah.
"Keputusan kita di Kemenag mengikuti hasil berdasarkan finalisasi kebijakan Tim Gugus Tugas Kabupaten HST, jadi keputusan kita sama untuk menunda PTM di seluruh sekolah di bawah naungan Kemenag," tuntasnya.
Salah seorang warga Barabai Maimunah menyampaikan, Ia padahal sudah membeli peralatan kebutuhan sekolah anaknya, seperti tas, baju, celana dan peralatan buku serta alat tulis lainnya.
"Bahkan sudah saya belikan sepeda dan sudah juga menebus baju sasirangan serta lambang-lambang dari pihak sekolah," katanya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan bersama tim Gugus Tugas penanganan COVID-19 juga telah melakukan simulasi PTM terbatas pada Tanggal 21 sampai 25 Juni 2021 di tiga sekolah, yaitu SMPN 1 HST kemudian SDN Barabai Timur 1 dan TK Negeri Pembina Barabai.
Dari hasil simulasi PTM terbatas tersebut, seluruh sekolah sudah memenuhi standart protokol kesehatan yang ketat. Namun, karena adanya peningkatan kasus COVID-19, maka PTM terbatas lanjutan untuk 39 sekolah yang rencananya akan dilakukan pada 12 Juli 2021 ini terpaksa harus ditunda selama seminggu.
Baca juga: Pj Gubernur Kalsel tetap "larang PTM" masa COVID-19
Baca juga: Disdik HST: Syarat PTM semua guru harus divaksin
Baca juga: Satgas COVID-19 HST lakukan monev terhadap pembelajaran tatap muka
Baca juga: Simulasi PTM hari pertama di HST, tidak boleh ada yang berjualan, siswa wajib bawa bekal
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Sesuai hasil rapat koordinasi dengan Tim Gugus Tugas COVID-19 HST pada Kamis (8/7) disepakati bahwa PTM terbatas rencananya dilaksanakan pada Senin (12/7) ini di 39 sekolah sampel, akan ditunda sementara," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan HST, Muhammad Anhar, Jum'at (9/7) di Barabai
Hal tersebut menurutnya atas dasar memperhatikan perkembangan data peningkatan penyebaran kasus terkonfirmasi positif COVID-19 serta perubahan zona.
Diketahui, dari data perkembangan kasus COVID-19 per tanggal 9 Juli 2021, Kabupaten HST masuk kategori zona sedang dengan jumlah akumulasi yang positif adalah sebanyak 1261 orang, dalam perawatan 42 orang, suspek 6 orang, sembuh 1126 orang dan meninggal 93 orang.
Anhar mengatakan, penundaan PTM tersebut selama satu minggu, dengan asumsi PTM terbatas dilaksanakan mulai tanggal 19 Juli 2021 mendatang dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan data laju penyebaran kasus COVID-19 di Kabupaten HST.
"Karena mulainya kalender akademik 2021/2022 pada tanggal 12 Juli ini, satuan pendidikan tetap diwajibkan mengggelar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)," katanya.
Sedangkan Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten HST, H Saifudin saat dikonfirmasi ANTARA menyatakan bahwa langkah kebijakan lembaga pendidikan antara Kemenag dan Kemendiknas satu koordinasi dalam satu wilayah.
"Keputusan kita di Kemenag mengikuti hasil berdasarkan finalisasi kebijakan Tim Gugus Tugas Kabupaten HST, jadi keputusan kita sama untuk menunda PTM di seluruh sekolah di bawah naungan Kemenag," tuntasnya.
Salah seorang warga Barabai Maimunah menyampaikan, Ia padahal sudah membeli peralatan kebutuhan sekolah anaknya, seperti tas, baju, celana dan peralatan buku serta alat tulis lainnya.
"Bahkan sudah saya belikan sepeda dan sudah juga menebus baju sasirangan serta lambang-lambang dari pihak sekolah," katanya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan bersama tim Gugus Tugas penanganan COVID-19 juga telah melakukan simulasi PTM terbatas pada Tanggal 21 sampai 25 Juni 2021 di tiga sekolah, yaitu SMPN 1 HST kemudian SDN Barabai Timur 1 dan TK Negeri Pembina Barabai.
Dari hasil simulasi PTM terbatas tersebut, seluruh sekolah sudah memenuhi standart protokol kesehatan yang ketat. Namun, karena adanya peningkatan kasus COVID-19, maka PTM terbatas lanjutan untuk 39 sekolah yang rencananya akan dilakukan pada 12 Juli 2021 ini terpaksa harus ditunda selama seminggu.
Baca juga: Pj Gubernur Kalsel tetap "larang PTM" masa COVID-19
Baca juga: Disdik HST: Syarat PTM semua guru harus divaksin
Baca juga: Satgas COVID-19 HST lakukan monev terhadap pembelajaran tatap muka
Baca juga: Simulasi PTM hari pertama di HST, tidak boleh ada yang berjualan, siswa wajib bawa bekal
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021