Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan Profesor Udiansyah mengingatkan agar pelaksanaan perkuliahan tatap muka perguruan tinggi di Kalimantan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-msing.
Menurut Profesor Udiansyah di Banjarmasin Kamis (24/5/2021), secara umum PTS di bawah binaannya, siap untuk melakukan perkuliahan tatap muka, dengan melaksanakan seluruh ketentuan protokol kesehatan.
Tetapi, tambah dia, keputusan boleh tidaknya melaksanakan perkuliahan tatap muka, merupakan ranah dari tim satuan tugas pencegahan COVID-19 masing-masing daerah, di mana PTS tersebut berada.
"Jadi keputusan boleh tidaknya melakukan pembelajaran tatap muka, bukan menjadi ranah LLDIKTI, sehingga saya minta, seluruh PTS bisa mengikuti ketentuan wilayah masing-masing," katanya.
Profesor Udiansyah mengakui, banyak mahasiswa yang mulai bosan dengan pelaksanaan pembelajaran secara daring, karena berbagai keterbatasan yang bisa dilakukan.
Namun demikian, bila kasus dan penularan COVID-19 di wilayah PTS tersebut berada masih tinggi, maka harus tetap mengikuti apapun keputusan dari tim satgas COVID-19 atau pemerintah setempat.
Rektor UNISKA Prof Abd Malik, SPt mengatakan, dalam satu tahun terakhir, pihaknya telah melaksanakan perkuliahan secara daring.
Dia berharap, pada perkuliahan semester ke depan bisa dilaksanakan perkuliah secara tatap muka, karena perkuliahan daring sangat berbeda dengan perkuliahan tetap muka.
"Kami berharap, bisa segera melakukan perkuliahan seperti sebelumnya. Namun kalau memang belum memungkinkan, perkuliahan tetap muka, hanya akan dilakukan dengan mata kuliah tertentu, yang mewajibkan ada pratikum, dengan protokol kesehatan ketat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Menurut Profesor Udiansyah di Banjarmasin Kamis (24/5/2021), secara umum PTS di bawah binaannya, siap untuk melakukan perkuliahan tatap muka, dengan melaksanakan seluruh ketentuan protokol kesehatan.
Tetapi, tambah dia, keputusan boleh tidaknya melaksanakan perkuliahan tatap muka, merupakan ranah dari tim satuan tugas pencegahan COVID-19 masing-masing daerah, di mana PTS tersebut berada.
"Jadi keputusan boleh tidaknya melakukan pembelajaran tatap muka, bukan menjadi ranah LLDIKTI, sehingga saya minta, seluruh PTS bisa mengikuti ketentuan wilayah masing-masing," katanya.
Profesor Udiansyah mengakui, banyak mahasiswa yang mulai bosan dengan pelaksanaan pembelajaran secara daring, karena berbagai keterbatasan yang bisa dilakukan.
Namun demikian, bila kasus dan penularan COVID-19 di wilayah PTS tersebut berada masih tinggi, maka harus tetap mengikuti apapun keputusan dari tim satgas COVID-19 atau pemerintah setempat.
Rektor UNISKA Prof Abd Malik, SPt mengatakan, dalam satu tahun terakhir, pihaknya telah melaksanakan perkuliahan secara daring.
Dia berharap, pada perkuliahan semester ke depan bisa dilaksanakan perkuliah secara tatap muka, karena perkuliahan daring sangat berbeda dengan perkuliahan tetap muka.
"Kami berharap, bisa segera melakukan perkuliahan seperti sebelumnya. Namun kalau memang belum memungkinkan, perkuliahan tetap muka, hanya akan dilakukan dengan mata kuliah tertentu, yang mewajibkan ada pratikum, dengan protokol kesehatan ketat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021