Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI mendorong puluhan desa dari 1.864 desa di Provinsi Kalimantan Selatan, menjadi desa wisata.
"Pada tahun 2020 kita sudah memprogramkan untuk mendorong atau tanda kutip disahkan lah bahwa desa A dan desa B sebagai desa wisata, kita sudah data antara 70--100 desa sangat berpotensi itu," ujar perwakilan Kemendes PDTT di Kalsel Mugiharto Wakhmadi, SE saat mengunjungi kantor LKBN Antara Kalsel di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, pengembangan desa wisata ini bisa menggunakan dana desa.
"Namun karena adanya pandemi COVID-19 yang sampai kini masih, memang program ini menjadi tertunda," ujar Tenaga Ahli Madya SDM Kemendes PDTT Provinsi Kalsel tersebut.
Dikatakan Mugiharto, ada indikator sebuah desa untuk didorong menjadi desa wisata yang benar-benar layak itu tentunya dilihat dari potensinya, akses infrastruktur dan lainnya.
"Termasuk dukungan masyarakatnya," papar Mugiharto.
Dia menyatakan, kreteria ini ada pada puluhan desa di provinsi ini, jika digali dengan baik, di mana ini bisa mendatangkan keuntungan sangat besar bagi kemajuan desa tersebut.
Dia mencontohkan salah satu desa di Kecamatan Aranio di Kabupaten Banjar di daerah waduk Riam Kanan, memiliki sebuah bukit yang dinamakan Matang Keladan, dari atas bukit itu dapat dilihat pemandangan alam yang sangat indah, bahkan pemandangan di bawah adanya pemandangan pulau-pulau yang disebutnya Raja Lima, seperti wisata Raja Empat di Papua Barat.
"Daerah desa-desa potensi wisata lainnya seperti di Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru juga banyak, sebab daerah pesisir pantai," ucapnya.
"Seperti ada di salah satu desa di Kotabaru itu, Teluk Tamiang, itu sangat indah sekali, sekarang sudah mulai dikelola desa," ucapnya.
Kenapa Kemendes PDTT mendorong desa-desa tersebut untuk mengembangkan desa wisata, bahkan mempersilahkan dana desa dialokasikan untuk itu, karena potensi akan menjadi pendapat yang luar biasa besar hingga desa bisa mandiri.
Dia pun mencontohkan salah satu desa di pulau Jawa yang berhasil menjadi desa wisata, yakni, Desa Ponggok di Klaten, di mana menyumbang pendapatan hingga Rp2 miliar pertahunnya.
"Belum lagi kalau kita liat desa-desa di Bali, pendapatan dari sektor wisata tersebut berguna sekali memajukan pembangunan desa secara mandiri," paparnya.
Sementara itu di Kalsel ini, katanya, belum ada desa yang memiliki pendapatan melebihi bantuan dana desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021