Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat  Republik Indonesia ustadz H Husni Nurin berpendapat, "Islamic State in Iraq and  Syria" atau ISIS ancaman umat Islam dan bangsa Indonesia.
     

"Sebab organisasi yang mengatas namakan negara Islam itu bersifat radikal, tidak sesuai dengan norma atau nilai-nilai yang santun serta toleransi,"  katanya.

Begitu pula ideologi ISIS itu bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang menjadi falsafah bangsa dan dasar negara Indonesia, lanjut anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut.
    
Oleh karena itu, ustadz yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, mengajak semua elemen bangsa Indonesia serta umat Islam di Kalsel khususnya, agar mewaspadai segala macam dan bentuk kegiatan dari ISIS.   

Karena, menurut dia, tidak tertutup kemungkinan gerakan ISIS masuk ke Kalsel yang kini berpenduduk empat juta jiwa lebih dan mayoritas Muslim, tersebar pada 13 kabupaten/kota.

"Apalagi ISIS yang merupakan gerakan internasional itu dikabarkan sudah masuk Indonesia dengan berbagai cara, antara lain mengiming-imingi kesejahteraan yang mapan bagi pengikut mereka," tuturnya.
     
Sementara kondisi perekonomian atau tingkat kesejahteraan masyarakat sebagian besar masih berada pada kelas menengah ke bawah, yang rentan atau mudah tergoda bujuk rayu, lanjutnya.

"Tapi dengan tetap/terus waspada, insya Allah 'Bumi Perjuangan Pangeran Antasari' Kalsel tak kemasukan ISIS," tegas ustadz yang cukup gaul tersebut.


Ia berpendapat, untuk mengantisipasi terhadap pengaruh ISIS, terutama bagi kaum Muslim, antara lain dengan mendalami ajaran Islam yang berdasarkan ahlu sunnah wal jamaah (aswaja), dan menghindari bujuk rayu yang tidak jelas.

Usaha lain yang tak kalah pentingnya, agar pemerintah daerah berupaya maksimal meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, demikian Husni Nurin.  

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015