Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin menyampaikan berbagai keberhasilan pembangunan di Kalimantan Selatan selama periode kedua masa kepemimpinannya sejak 2010-2015.

Menurut Gubernur, pada rapat paripurna DPRD Kalsel yang dipimpin wakil ketuanya H Muhaimin, di Banjarmasin, Kamis, dalam lima tahun terakhir, Pemprov Kalsel mampu mendorong peningkatan kesejahteraan dan pembangunan berbagai bidang dengan cukup signifikan.

Sebagai contoh bidang kesejahteraan rakyat (Kesra), Pemprov Kalsel berhasil menurunkan angka kemiskinan dari sebelumnya enam persen kini tersisa lima persen.

"Kita optimistis, hingga akhir 2015, kita mampu kembali menurunkan angka kemiskinan menjadi sebesar 4,25 persen sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPD) Kalsel," katanya.

Begitu pula tingkat pengangguran juga turun drastis, bahkan melampaui target RPJMD, yang berada pada kisaran 6,25-6,50 persen namun, pada 2014 tingkat pengangguran tersebut tersisa 3,94 persen.

Sektor lain yang juga mengalami perbaikan cukup menggembirakan adalah peningkatan akses dan mutu pendidikan, yang tercermin dari meningkatnya angka rata-rata sekolah, dari 7,65 tahun pada 2010 menjadi 8,13 tahun di 2014.

Kemudian angka melek huruf 15 tahun ke atas meningkat dari 95,94 persen tahun 2010 menjadi 97,50 persen pada 2014. Angka buta aksara pada periode yang sama juga berkurang secara signifikan dari 4,06 persen menjadi 2,50 persen.

Keberhasilan bidang pendidikan ini, lanjut dia, dibuktikan dengan sejumlah penghargaan bagi Kalsel, seperti Satyalencana Pembangunan Pendidikan, serta Anugrah Aksara Tingkat Pratama Bidang Pendidikan

Selain itu, pelopor penyelenggara pendidikan inklusif nasional, Inclusive Award, Anugrah Ki Hajar, Anugrah Pendidikan Pasaid 2012 (Pasaid Education Awards), serta penghargaan implementasi Perda Pendidikan Al Quran.

Keberhasilan lain, bidang kesehatan yang merupakan pilar utama pembangunan bersama pendidikan dan ekonomi, terus diupayakan agar pelayanan kesehatan bertambah baik, serta bisa dirasakan secara merata oleh masyarakat.

Gambaran peningkatan pelayanan kesehatan, antara lain diwujudkan melalui peningkatan Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar meningkat hingga 85 persen dibandingkan tahun 2010 yang hanya 60 persen.

Peningkatan rumah sakit yang terakreditasi dari 60 persen tahun 2010 menjadi 95 persen pada 2014, lanjut Gubernur Kalsel dua periode yang akan mengakhir masa jabatan 8 Agustus 2015 itu.

Kemudian dari segi anggaran kesehatan, secara persentasi Kalsel menempati urutan teratas dari seluruh provinsi di Indonesia, ungkapnya dalam rapat paripurna DPRD provinsi setempat.

"Hal itu terwujud karena DPRD juga mendukung dan sangat memahami urgensi pembangunan kesehatan untuk kesejahteraan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM), demikian Rudy Ariffin.

Pengungkapan keberhasilan pembangunan itu saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah Kalsel Tahun Anggaran 2014 dan akhir masa jabatan tahun 2010 - 2015.

Ketua DPRD Kalsel Hj Noormiliyani Aberani Sulaiman hadir dalam rapat paripurna tersebut, namun tidak memimpin persidangan itu karena faktor kesehatan kurang prima, yaitu suara serak.







Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015