Martapura,  (AntaranewsKalsel) - Bupati Banjar, Kalimantan Selatan, Khairul Saleh mengakui baru 80 persen pembangunan infrastruktur di wilayahnya, terutama jalan dan jembatan terealisasi selama dua periode kepemimpinannya.

"Kami akui, realisasi pembangunan selama dua periode baru tercapai 80 persen," ujarnya pada musyawarah perencanaan pembangunan Banjar 2015 di Martapura, Kamis.

Ia mengatakan, selama sepuluh tahun masa kepemimpinannya sejak 2005, cukup banyak kendala yang dihadapi sehingga pembangunan infrastruktur tidak terealisasi.

Disebutkan, kendala yang dihadapi adalah permasalahan klasik yakni alokasi anggaran tidak mencukupi dan kendala terbatasnya pelaksanaan pekerjaan infrastruktur tersebut.

"Perencanaannya memang sudah disiapkan 100 persen, tetapi dalam pelaksanaannya terkendala anggaran dan waktu sehingga baru tercapai 80 persen," ungkapnya.

Menurut dia, selama dua periode memimpin kabupaten yang dijuluki Bumi Serambi Mekah Kalimantan itu, program pembangunan jalan poros kabupaten dan desa terealisasi.

"Sejak awal kepemimpinan, kami menargetkan pembangunan jalan poros desa 70 persen dan jalan poros kabupaten 30 persen. Kami bersyukur semua dapat terealisasi," ucapnya.

Dikatakan, salah satu "mimpi" sebagai kepala daerah yang belum tercapai adalah pembangunan Kota Martapura Jadid atau baru yang telah memasuki tahap persiapan lahan.

Dijelaskan, konsep Martapura Jadid berupa kawasan perkantoran seluas 100 hektare yang dijadikan pusat pemerintahan dilengkapi sarana dan prasarana pendukung lainnya.

"Harapan kami, Martapura Jadid bisa diwujudkan pemimpin yang baru dengan perkantoran pemerintah yang refresentatif," ujar bupati yang akan mengakhiri jabatan Agustus 2015.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banjar M Rusdi mengatakan, program yang belum terealisasi adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP).

"Program yang belum terealisasi adalah RPJP, sedangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) terealisasi. Bahkan melampaui target," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015