Harga minyak bergerak sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), menjelang pertemuan penting produsen-produsen minyak utama OPEC+ dan setelah Rusia dilaporkan akan mendukung produksi minyak yang stabil dalam pertemuan mereka pekan ini.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terangkat 41 sen menjadi ditutup pada 64,98 dolar per barel di London ICE Futures Exchange. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei bertambah 59 sen menjadi menetap pada 61,56 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Baca juga: Penguncian baru merusak harapan pemulihan, harga minyak anjlok 4 persen
Kontrak berjangka jatuh di awal sesi perdagangan di tengah berita bahwa kapal kontainer di Terusan Suez yang memblokir arus lalu lintas selama hampir seminggu telah diapungkan kembali.
"Minggu ini akan didominasi oleh pertemuan OPEC pada Kamis (1/4/2021) dan sekutunya (OPEC+), yang telah dimajukan," kata Eugen Weinberg, analis energi di Commerzbank Research, dalam sebuah catatan pada Senin (29/3/2021).
"Meskipun sebagian besar pengamat mengharapkan kuota produksi tetap pada tempatnya, diskusi tentang kenaikan produksi juga kemungkinan akan dipicu oleh ekspektasi meningkatnya permintaan, seruan pelanggan minyak untuk peningkatan produksi, kemacetan jangka pendek yang disebabkan oleh penutupan Terusan Suez dan ekspektasi produksi minyak non-OPEC yang lebih tinggi,” ucapnya.
Sementara itu, Rusia akan mendukung produksi minyak yang stabil secara luas oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia (OPEC+) pada Mei, sambil mengupayakan kenaikan produksi yang relatif kecil untuk dirinya sendiri guna memenuhi permintaan musiman yang meningkat, menurut sumber yang dekat dengan Rusia.
Sumber mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa mereka mengharapkan keputusan serupa dengan pertemuan terakhir ketika OPEC+ bertemu pada 1 April untuk memutuskan kebijakan produksi.
Baca juga: Harga minyak turun
Produksi kondensat minyak dan gas Rusia meningkat menjadi 10,22 juta barel per hari (bph) dalam periode 1-28 Maret dari 10,1 juta barel per hari pada Februari, dua sumber industri yang mengetahui data tersebut mengatakan kepada Reuters, secara luas sejalan dengan rencana Moskow.
Di Terusan Suez, rekaman langsung di stasiun televisi lokal menunjukkan kapal Ever Given yang dikelilingi oleh kapal tunda bergerak perlahan di tengah kanal pada Senin (29/3.2021). Stasiun televisi ExtraNews, mengatakan kapal itu bergerak dengan kecepatan 1,5 knot.
Namun, gangguan dalam industri perkapalan global bisa memakan waktu berminggu-minggu dan mungkin berbulan-bulan untuk diselesaikan, kata sebuah perusahaan pelayaran kontainer terkemuka.
"Pasar akan segera menyadari bahwa meskipun ada berita positif, bahkan jika Ever Given meninggalkan terusan dalam beberapa hari, beberapa dampak riak yang tersisa diperkirakan berlanjut untuk sementara waktu," kata Louise Dickson, analis pasar minyak.
Membatasi kenaikan harga, beberapa negara Eropa yang berjuang dengan peningkatan infeksi COVID-19 telah memperketat pembatasan penguncian, dan permintaan bahan bakar di seluruh benua itu tetap melemah. Namun, perintah tinggal di rumah di Inggris berakhir pada Senin (29/3/2021).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terangkat 41 sen menjadi ditutup pada 64,98 dolar per barel di London ICE Futures Exchange. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei bertambah 59 sen menjadi menetap pada 61,56 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Baca juga: Penguncian baru merusak harapan pemulihan, harga minyak anjlok 4 persen
Kontrak berjangka jatuh di awal sesi perdagangan di tengah berita bahwa kapal kontainer di Terusan Suez yang memblokir arus lalu lintas selama hampir seminggu telah diapungkan kembali.
"Minggu ini akan didominasi oleh pertemuan OPEC pada Kamis (1/4/2021) dan sekutunya (OPEC+), yang telah dimajukan," kata Eugen Weinberg, analis energi di Commerzbank Research, dalam sebuah catatan pada Senin (29/3/2021).
"Meskipun sebagian besar pengamat mengharapkan kuota produksi tetap pada tempatnya, diskusi tentang kenaikan produksi juga kemungkinan akan dipicu oleh ekspektasi meningkatnya permintaan, seruan pelanggan minyak untuk peningkatan produksi, kemacetan jangka pendek yang disebabkan oleh penutupan Terusan Suez dan ekspektasi produksi minyak non-OPEC yang lebih tinggi,” ucapnya.
Sementara itu, Rusia akan mendukung produksi minyak yang stabil secara luas oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia (OPEC+) pada Mei, sambil mengupayakan kenaikan produksi yang relatif kecil untuk dirinya sendiri guna memenuhi permintaan musiman yang meningkat, menurut sumber yang dekat dengan Rusia.
Sumber mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa mereka mengharapkan keputusan serupa dengan pertemuan terakhir ketika OPEC+ bertemu pada 1 April untuk memutuskan kebijakan produksi.
Baca juga: Harga minyak turun
Produksi kondensat minyak dan gas Rusia meningkat menjadi 10,22 juta barel per hari (bph) dalam periode 1-28 Maret dari 10,1 juta barel per hari pada Februari, dua sumber industri yang mengetahui data tersebut mengatakan kepada Reuters, secara luas sejalan dengan rencana Moskow.
Di Terusan Suez, rekaman langsung di stasiun televisi lokal menunjukkan kapal Ever Given yang dikelilingi oleh kapal tunda bergerak perlahan di tengah kanal pada Senin (29/3.2021). Stasiun televisi ExtraNews, mengatakan kapal itu bergerak dengan kecepatan 1,5 knot.
Namun, gangguan dalam industri perkapalan global bisa memakan waktu berminggu-minggu dan mungkin berbulan-bulan untuk diselesaikan, kata sebuah perusahaan pelayaran kontainer terkemuka.
"Pasar akan segera menyadari bahwa meskipun ada berita positif, bahkan jika Ever Given meninggalkan terusan dalam beberapa hari, beberapa dampak riak yang tersisa diperkirakan berlanjut untuk sementara waktu," kata Louise Dickson, analis pasar minyak.
Membatasi kenaikan harga, beberapa negara Eropa yang berjuang dengan peningkatan infeksi COVID-19 telah memperketat pembatasan penguncian, dan permintaan bahan bakar di seluruh benua itu tetap melemah. Namun, perintah tinggal di rumah di Inggris berakhir pada Senin (29/3/2021).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021