Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua komisi I bidang hukum dan pemerintahan DPRD Kalimantan Selatan Surinto berpendapat, pemerintah provinsi setempat lalai dalam menjaga aset daerah.


Kelalaian tersebut hendaknya jangan berlama-lama, apalagi sampai hilang aset daerah, ujar mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel itu, di Banjarmasin, Selasa.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menunjuk contoh lahan eks kawasan pengembangan ekonomi terpadu (Kapet) Batulicin Tanbu (260 km timur Banjarmasin) seluas 200 hektare (ha) milik pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel.

Oleh Pemprov Kalsel lahan eks Kapet Batulicin tersebut sebagai penyertaan modal kepada pihak ketiga, yaitu PT Meratus Iron Steel (MIS) anak perusahaan dari PT Karakatu Steel, sejak beberapa tahun lalu.

"Kita tidak tahu bagaimana perkembangkan atau hasil penyertaan modal tersebut, karena bukan ranah Komisi I DPRD Kalsel yang juga membidangi aset daerah, tapi bagian dari tugas dan fungsi Komisi II bidang ekonomi dan keuangan DPRD Kalsel," katanya.

Mengenai lahan eks Kapet Batulicin, ia mengungkapkan, ternyata perusahaan industri besi baja itu tidak memanfaatkan seluruh lahan yang merupakan aset Pemprov Kalsel tersebut.

"Sebagiannya lagi dimanfaatkan atau dikuasai masyarakat, seperti membangun rumah serta peruntukan lain yang tidak jelas perizinannya," ungkapnya menjawab Antara Kalsel.

Oleh karena itu, wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) VI Kalsel yang meliputi Kabupaten Kotabaru dan Tanbu tersebut menyangkan cara kerja Pemprov, terutama instansi terkait, yang kurang menjaga keutuhan aset daeah.

"Eks lahan Kapet Batulicin itu baru temuan kami yang pertama. Kita berharap tidak terjadi pada aset daeah lain milik Pemprov," tandas wakil rakyat yang menyandang gelar sarjana teknik tersebut.

  "Kita akan terus kawan aset daerah ini. Karena itu pula kita akan pertanyakan masalah aset tersebut, termasuk eks lahan Kapet Batulicin, sampai sejauhmana penanganan dan pengamanannya," demikian Surinto.   

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015