Kementerian Komunikasi dan Informatika hari ini menandatangani kontrak untuk sejumlah proyek pembangunan infrastruktur telekomunikasi, sekaligus meluncurkan perangko edisi vaksinasi.

"Program ini tidak hanya jadi prasyarat transformasi digital, tapi, juga akselerator bagi transformasi digital dan reaktivator untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional saat pandemi," kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate saat peluncuran Konektivitas Digital 2021 yang disiarkan langsung dari Istana Negara, Jumat.

Kominfo, melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi menandatangani kontrak pembangunan menara BTS dan list capacity untuk satelit.

Kontrak payung untuk pembangunan infrastruktur menara BTS terdiri dari lima paket untuk tahun anggaran 2021-2024, terdiri dari unsur capital expenditure dan operational expenditure senilai Rp28,3 triliun.

Anggaran tersebut didanai dari dana universal service obligation (USO), penerimaan negara bukan pajak sektor Kominfo dan rupiah murni.

Kontrak paket 1 dan 2 sudah ditandatangani pada 29 Januari lalu antara Fiberhome, Telkom Intra dan Multitrans Data dengan BAKTI, senilai Rp9,5 T.

Paket 3, 4 dan 5 ditandatangani hari ini oleh konsorsium PT. Aplikasi Nusa Lintasarta, Huawei dan PT. SEI untuk paket 3; serta IBS dan ZTE untuk paket 4 dan 5. Nilai kontrak ketiga paket yang ditandatangani hari ini senilai Rp18,8 triliun.

Kominfo melalui proyek ini akan membangun menara BTS di 4.200 desa/kelurahan wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) pada tahun ini, dan 3.704 desa/keluharan pada 2022. Seluruh desa dan kelurahan di Indonesia diharapkan bisa tersambung ke jaringan 4G pada 2022.

Proyek pembangunan satelit multifungsi SATRIA-1 dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dengan KPBU sudah memasuki tahap pemenuhan pembiayaan proyek.

Pembangunan satelit ini melibatkan PT. Satelit Nusantara 3, produksi oleh Thales Alenia Space milik Prancis. Satelit akan diluncurkan dengan roket Falcon 9 dari SpaceX, Amerika Serikat.

Capital Expenditure proyek satelit ini mencapai 545 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp7,68 triliun, yang terdiri dari porsi ekuitas senilai 114 juta dolar (Rp1,61 triliun) dan porsi pinjaman 431 juta dolar (Rp6,07 triliun).

Satelit SATRIA-1 didanai sindikasi BPI France, Banco Santander dan Korea Development Bank. Sementara itu, porsi pinjaman berasal dari Korea Development Bank dan Asian Infrastructure Investment Bank.

Kominfo hari ini juga memperkenalkan perangko seri vaksinasi COVID-19, yang menjadi simbol bahwa Indonesia merupakan negara yang dengan cepat dan sigap memerangi COVID-19 dengan program vaksinasi untuk masyarakat. 
 

Pewarta: Natisha Andarningtyas

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021