Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XI Kalimantan Profesor Udiansyah mengatakan Universitas Sari Mulia Banjarmasin, Kalimantan Selatan, telah menjadi pelopor implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di wilayah Kalimantan.
Hal itu disampaikan Prof Udiansyah, saat memberikan sambutan pada pemberangkatan mahasiswa yang akan memberikan pengabdiannya untuk membantu korban banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Minggu (22/2/2021) di Kampus Sari Mulia Banjarmasin.
Menurut dia, pemberangkatan sebanyak 341 mahasiswa Universitas Sari Mulia Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjadi sejarah dimulainya implementasi MBKM program Kemenristekdikti.
Melalui program Merdeka Belajar, tambah dia, para mahasiswa akan banyak mendapatkan berbagai pengalaman untuk bekal saat mereka telah lulus nanti.
Program Merdeka Belajar, tambah Guru Besar Fakulta Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) tersebut, menjadi salah satu program untuk latihan mahasiswa dalam mengarungi kehidupan setelah lulus.
"Mas Menteri (red. Mendikbud RI) mengibaratkan, setelah mahasiswa lulus dari perguruan tinggi, mereka akan mengarungi samudra yang luas, sehingga perlu persiapan untuk itu," katanya.
Program Merdeka Belajar ini, tambah alumni S3 University of the Philippines Los Banos Tahun 1999 tersebut, dalam rangka latihan untuk mengarungi samudra tersebut, sehingga pada saatnya nanti, para mahasiswa akan lebih mudah untuk beradaptasi dalam dunia kerja setelah lulus.
"Untuk bisa menaklukkan samudra, tentu latihannya juga harus di samudra, kalau hanya di kolam renang (di dalam kampus saja), akan sangat berat untuk bisa memenangi pertarungan yang sesungguhnya," katanya.
Prof Udiansyah mengungkapkan, implementasi Merdeka Belajar Universitas Sari Mulia ini merupakan yang pertama, sehingga para mahasiswa yang terlibat harus bangga, karena telah mencatat sejarah pertama kali implementasi belajar lapangan, untuk wilayah Kalimantan.
Sedangkan untuk Kampus Merdeka, telah diterapkan sejak diluncurkan, seperti memberikan kemerdekaan kepada kampus untuk membuka prodi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja atau mitra kampus, akreditasi yang diberikan secara otomatis, selama masih sesuai ketentuan yang ditetapkan dan program-program lainnya, yang memberikan keleluasaan kepada kampus.
Rektor UNISM dr HR Soedarto WW SpOG pada acara pelepasan keberangakatan mahasiswa dan dosen yang melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) TA 2020/2021 di pembelajaran semester genap TA 2020/2021 mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan mensinergikan program MBKM dari Kemdikbud.
"Pelaksanaan MBKM UNISM semester ini langsung di daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan," katanya.
Program MBKM ini, tambah dia, dilaksanakan mulai 22 Februari hingga 4 Juni 2021 (setara dengan 14 minggu efektif proses belajar mengajar) di empat daerah di Kabupaten yang paling parah terdampak bencana banjir Kalsel pada Januari 2021.
Keempat daerah yang bakal menjadi tempat pengabdian dan mengasah empat mahasiswa tersebut yaitu, Kecamatan Barabai (Desa Barabai 1 dan 2), Kecamatan Batu Benawa (Desa Batu Benawa 1 dan 2) Kecamatan Hantakan (Desa Hantakan 1 s.d 11) dan
Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS) (Desa BAS 1 s.d 5).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Hal itu disampaikan Prof Udiansyah, saat memberikan sambutan pada pemberangkatan mahasiswa yang akan memberikan pengabdiannya untuk membantu korban banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Minggu (22/2/2021) di Kampus Sari Mulia Banjarmasin.
Menurut dia, pemberangkatan sebanyak 341 mahasiswa Universitas Sari Mulia Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjadi sejarah dimulainya implementasi MBKM program Kemenristekdikti.
Melalui program Merdeka Belajar, tambah dia, para mahasiswa akan banyak mendapatkan berbagai pengalaman untuk bekal saat mereka telah lulus nanti.
Program Merdeka Belajar, tambah Guru Besar Fakulta Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) tersebut, menjadi salah satu program untuk latihan mahasiswa dalam mengarungi kehidupan setelah lulus.
"Mas Menteri (red. Mendikbud RI) mengibaratkan, setelah mahasiswa lulus dari perguruan tinggi, mereka akan mengarungi samudra yang luas, sehingga perlu persiapan untuk itu," katanya.
Program Merdeka Belajar ini, tambah alumni S3 University of the Philippines Los Banos Tahun 1999 tersebut, dalam rangka latihan untuk mengarungi samudra tersebut, sehingga pada saatnya nanti, para mahasiswa akan lebih mudah untuk beradaptasi dalam dunia kerja setelah lulus.
"Untuk bisa menaklukkan samudra, tentu latihannya juga harus di samudra, kalau hanya di kolam renang (di dalam kampus saja), akan sangat berat untuk bisa memenangi pertarungan yang sesungguhnya," katanya.
Prof Udiansyah mengungkapkan, implementasi Merdeka Belajar Universitas Sari Mulia ini merupakan yang pertama, sehingga para mahasiswa yang terlibat harus bangga, karena telah mencatat sejarah pertama kali implementasi belajar lapangan, untuk wilayah Kalimantan.
Sedangkan untuk Kampus Merdeka, telah diterapkan sejak diluncurkan, seperti memberikan kemerdekaan kepada kampus untuk membuka prodi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja atau mitra kampus, akreditasi yang diberikan secara otomatis, selama masih sesuai ketentuan yang ditetapkan dan program-program lainnya, yang memberikan keleluasaan kepada kampus.
Rektor UNISM dr HR Soedarto WW SpOG pada acara pelepasan keberangakatan mahasiswa dan dosen yang melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) TA 2020/2021 di pembelajaran semester genap TA 2020/2021 mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan mensinergikan program MBKM dari Kemdikbud.
"Pelaksanaan MBKM UNISM semester ini langsung di daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan," katanya.
Program MBKM ini, tambah dia, dilaksanakan mulai 22 Februari hingga 4 Juni 2021 (setara dengan 14 minggu efektif proses belajar mengajar) di empat daerah di Kabupaten yang paling parah terdampak bencana banjir Kalsel pada Januari 2021.
Keempat daerah yang bakal menjadi tempat pengabdian dan mengasah empat mahasiswa tersebut yaitu, Kecamatan Barabai (Desa Barabai 1 dan 2), Kecamatan Batu Benawa (Desa Batu Benawa 1 dan 2) Kecamatan Hantakan (Desa Hantakan 1 s.d 11) dan
Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS) (Desa BAS 1 s.d 5).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021