Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan mendukung bangkitnya pembangunan Kalimantan Selatan pascabanjir antara lain melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Hal itu disampaikan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan Profesor Udiansyah usai penandatanganan naskah kesepahaman kerja sama dan naskah perjanjian kerja sama dalam rangka implementasi MBKM antara Universitas Sari Mulia dan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari dengan Pemkab HST, Kamis (11/2/2021) di Aula Kantor Kecamatan Hantakan.
Pada kesempatan tersebut Prof Udiansyah menyampaikan, mahasiswa yang ditugaskan pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), akan membantu warga selama pemulihan pascabanjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) khususnya dan di Kalsel umumnya.
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka merupakan program belajar mahasiswa untuk bisa terapkan ilmunya di luar kampus yang diakui sebagai nilai akademik di kampusnya. Program ini seperti halnya seperti KKN.
"MBKM merupakan program baru yang membebaskan mahasiswa untuk belajar di lapangan atau langsung terjun ke masyarakat mempraktikkan ilmu yang didapat di kampus," katanya.
Menurut Prof Udiansyah, program MBKM Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan program yang mewajibkan bagi perguruan tinggi, untuk memfasilitasi mahasiswa untuk menentukan sendiri cara belajanya.
"Jadi kalau mahasiswanya ingin ke desa membangun desa, universitas wajib memfasilitasi, dengan harapan mahasiswa bisa menjadi unggul dan paham kondisi daerah sekaligus memiliki empati," katanya.
Menurut dia, untuk kabupaten HST telah ditugaskan mahasiswa dari Universitas Sari Mulia dan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari untuk mengabdi selama empat bulan di wilayah yang terdampak banjir.
"Para mahasiswa nantinya akan membantu masyarakat dengan berbagai program yang bermanfaat, dalam rangka pemulihan pascabanjir dan mahasiswa yang ditugaskan masuk dalam SKS di Kampus," kata Prof Udi.
MoU tersebut ditandatangani oleh Rektor Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari yaitu Prof Abdul Malik dan Wakil Rektur II Universitas Sari Mulia yaitu Dr Agustinus Hermino Superma Putra dengan Bupati HST, H A Chairansyah.
Pada kesempatan tersebut, juga hadir Rektor dari Uniba Balikpapan, mewakili PTS lainnya di wilayah Kalimantan yang juga berperan besar memberikan donasi mewujudkan pembangunan Langgar Norhidayah dan pelaksanaan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Bupati HST, H A Chairansyah mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran termasuk LLDIKTI dan beberapa universitas yang telah membantu pemkab dalam rangka pemulihan pascabanjir ini.
"Tentunya bantuan pemulihan dengan berbagai kegiatan mahasiswa di desa-desa yang terdampak banjir ini sangat bermanfaat," tuntasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Hal itu disampaikan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan Profesor Udiansyah usai penandatanganan naskah kesepahaman kerja sama dan naskah perjanjian kerja sama dalam rangka implementasi MBKM antara Universitas Sari Mulia dan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari dengan Pemkab HST, Kamis (11/2/2021) di Aula Kantor Kecamatan Hantakan.
Pada kesempatan tersebut Prof Udiansyah menyampaikan, mahasiswa yang ditugaskan pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), akan membantu warga selama pemulihan pascabanjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) khususnya dan di Kalsel umumnya.
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka merupakan program belajar mahasiswa untuk bisa terapkan ilmunya di luar kampus yang diakui sebagai nilai akademik di kampusnya. Program ini seperti halnya seperti KKN.
"MBKM merupakan program baru yang membebaskan mahasiswa untuk belajar di lapangan atau langsung terjun ke masyarakat mempraktikkan ilmu yang didapat di kampus," katanya.
Menurut Prof Udiansyah, program MBKM Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan program yang mewajibkan bagi perguruan tinggi, untuk memfasilitasi mahasiswa untuk menentukan sendiri cara belajanya.
"Jadi kalau mahasiswanya ingin ke desa membangun desa, universitas wajib memfasilitasi, dengan harapan mahasiswa bisa menjadi unggul dan paham kondisi daerah sekaligus memiliki empati," katanya.
Menurut dia, untuk kabupaten HST telah ditugaskan mahasiswa dari Universitas Sari Mulia dan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari untuk mengabdi selama empat bulan di wilayah yang terdampak banjir.
"Para mahasiswa nantinya akan membantu masyarakat dengan berbagai program yang bermanfaat, dalam rangka pemulihan pascabanjir dan mahasiswa yang ditugaskan masuk dalam SKS di Kampus," kata Prof Udi.
MoU tersebut ditandatangani oleh Rektor Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari yaitu Prof Abdul Malik dan Wakil Rektur II Universitas Sari Mulia yaitu Dr Agustinus Hermino Superma Putra dengan Bupati HST, H A Chairansyah.
Pada kesempatan tersebut, juga hadir Rektor dari Uniba Balikpapan, mewakili PTS lainnya di wilayah Kalimantan yang juga berperan besar memberikan donasi mewujudkan pembangunan Langgar Norhidayah dan pelaksanaan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Bupati HST, H A Chairansyah mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran termasuk LLDIKTI dan beberapa universitas yang telah membantu pemkab dalam rangka pemulihan pascabanjir ini.
"Tentunya bantuan pemulihan dengan berbagai kegiatan mahasiswa di desa-desa yang terdampak banjir ini sangat bermanfaat," tuntasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021