Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi berpendapat, mencintai produk asli Banua sama dengan mendukung usaha mikro kecil menengah (UMKM) daerah sendiri.

Pendapat itu disampaikan ketika reses di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), 5 Februari lalu dan bertemu seorang pembuat/penjual kue semprong atau "kueh ruku" salah satu produk asli Banua (daerah setempat).

Karenanya wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu itu mengapresiasi kue semprong buatan khas Banua dari Desa Sarigadung (sekitar 270 kilometer timur Banjarmasin) Kecamatan Simpang Empat, Tanbu.

"Kue semprong buatan khas Desa Sarigadung Simpang Empat, Tanbu yang merupakan produk UMKM patut kita apresiasi," ujar laki-laki kelahiran Tahun 1975 yang akrab dengan sapaan Paman Yani itu.

Pasalnya kue semprong itu tak hanya laris manis dalam memasarkan, namun juga mendapat pengakuan serta bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanbu, lanjut laki-laki yang berpenampilan atletis dan berbintang Leo tersebut.

Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel tersebut juga memuji hasil produk yang ternyata setiap harinya bisa menghabiskan puluhan kilogram lebih dalam pembuatan kue itu.

"Inilah cikal bakal perbaikan ekonomi mandiri. Bahkan, produk ini juga dipasarkan pada sejumlah retail modern di Tanbu, perlu kita dukung," ujar wakil rakyat yang sangat konsen terhadap pertumbuhan dan perkembangan UMKM atau ekonomi kerakyatan tersebut.

Ia mengungkapkan, hasil produk UMKM dukungan Pemkab Tanbu tersebut ternyata sangat enak dan renyah. "Oleh sebab itu, tidak salah kalau Komisi II DPRD Kalsel mengimbau warga masyarakat setempat mencintai dan mendukung produk asli banua," katanya.

"Bukan hanya mendukung, tetapi juga produk tersebut bperlu mendapat sentuhan lagi dari stakeholder terkait agar usaha yang dirintis dari UMKM bisa lebih berkembang dan sukses," demikian Paman Yani.

Sementara itu, pemilik UMKM kue semprong Desa Sarigadung, Nenes mengatakan, meski usahanya mendapat bantuan dari Pemkab Tanbu, dia juga mengharapkan bantuan sarana prasarana tambahan agar usaha tersebut bukan hanya sebagai langkah pemulihan ekonomi di daerah, tetapi bisa pula membantu mata pencaharian masyarakat setempat.

"Berharap adanya bantuan dari Pemkab pula, mengingat loyang dan fasilitas lainnya juga memiliki keterbatasan sehingga cuma bisa mengolah beberapa kilogram saja," tuturnya.

Selain berhasil marambah dunia pasar retail modern, dirinya menyebutkan, bahwa menggeluti usaha tersebut sudah setahun lebih, dengan keuntungan cukup memberikan  positif bagi kehidupan mereka.

"Sempat mengalami pandemi COVID-19, tetapi Alhamdulillah, usaha ini mampu memberikan kontribusi cukup baik bagi kami. Ke depan mudah-mudahan usaha melalui UMKM yang didorong RT setempat bisa terus berkembang," demikian Nenes.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021