Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Husnawati menyebutkan, sejak hari ketiga banjir telah menugaskan ratusan tenaga kesehatan (nakes) untuk memberikan pelayanan di posko pengungsian sampai ke daerah terpencil.
"Ada sebanyak 350 orang nakes yang kami tugaskan secara bergantian pada 60 titik posko pengungsian di seluruh Kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten HST," kata Husnawati.
Karena status tanggap darurat bencana, seluruh pengobatan bagi warga yang datang ke posko adalah gratis dan pihaknya membuka pelayanan selama 24 jam.
Sedangkan untuk daerah terpencil di Kecamatan Hantakan, sejak awal banjir Puskesmas tidak pernah tutup hingga sekarang terus memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Untuk daerah terpencil, kami juga berterimakasih karena banyak relawan baik itu dokter, bidan, perawat dan apotiker dari berbagai daerah yang turut membantu masyarakat dan memberikan layanan kesehatan," ucapnya.
Diterangkan Husnawati, ada sekitar 40 tenaga kesehatan dari luar daerah yang sampai saat ini turut membantu. "Semoga warga tetap sehat dan secepatnya pulih kembali pascabanjir ini," harapnya.
Ia mengakui, hampir 90 persen rumah para nakes yang ada di HST juga terdampak banjir saat itu.
"Namun, karena tugas dan tanggunggungjawabnya, mereka tetap lebih mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Alhamdulillah walaupun ada yang mengeluh kecapean tapi mereka sehat semua serta tetap semangat memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga HST," tukasnya.
Ia melaporkan fasilitas Umum bidang kesehatan (Faskes) yang terendam saat Banjir di HST adalah sebanyak empat buah yaitu Puskesmas Barabai, Haruyan, Awang Besar dan Pagat.
Sedangkan Puskesmas pembantu (Pustu) yang turut terendam sebanyak 12 buah yaitu Pustu Asam Pauh, Mahang Matang Landung, Banua Jingah, Taras Padang, Mantaas, Mangunang Seberang, Pajukungan, Bawan, Tabat, Murung B (batu tunggal), Paya Besar dan Datar Ajab.
Selanjutnya, bangunan Poskesdes yang terendam banjir yaitu di desa Mahang Matang Landung, Banua Hanyar, Banua Asam, Masiraan, Jaranih, Palajau, Mahang sei Hanyar, Matang Ginalon, Aluan mati, Mandingin, Rantau bujur, Aluan Besar.
"Terparah adalah di Pustu Datar Ajab Kecamatan Hantakan, karena bangunannya hancur bahkan hilang di terjang banjir bandang. Hanya sisa puing-puingnya saja," tuntasnya.
Baca juga: Penyakit "Lancat" paling banyak dikeluhkan warga pascabanjir di Barabai
Baca juga: Video-Vaksin Sinovac tiba di HST, Pertama kali disuntik adalah Unsur Muspida
Baca juga: Pascabanjir di HST: Kerugian bidang peternakan mencapai dua miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Ada sebanyak 350 orang nakes yang kami tugaskan secara bergantian pada 60 titik posko pengungsian di seluruh Kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten HST," kata Husnawati.
Karena status tanggap darurat bencana, seluruh pengobatan bagi warga yang datang ke posko adalah gratis dan pihaknya membuka pelayanan selama 24 jam.
Sedangkan untuk daerah terpencil di Kecamatan Hantakan, sejak awal banjir Puskesmas tidak pernah tutup hingga sekarang terus memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Untuk daerah terpencil, kami juga berterimakasih karena banyak relawan baik itu dokter, bidan, perawat dan apotiker dari berbagai daerah yang turut membantu masyarakat dan memberikan layanan kesehatan," ucapnya.
Diterangkan Husnawati, ada sekitar 40 tenaga kesehatan dari luar daerah yang sampai saat ini turut membantu. "Semoga warga tetap sehat dan secepatnya pulih kembali pascabanjir ini," harapnya.
Ia mengakui, hampir 90 persen rumah para nakes yang ada di HST juga terdampak banjir saat itu.
"Namun, karena tugas dan tanggunggungjawabnya, mereka tetap lebih mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Alhamdulillah walaupun ada yang mengeluh kecapean tapi mereka sehat semua serta tetap semangat memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga HST," tukasnya.
Ia melaporkan fasilitas Umum bidang kesehatan (Faskes) yang terendam saat Banjir di HST adalah sebanyak empat buah yaitu Puskesmas Barabai, Haruyan, Awang Besar dan Pagat.
Sedangkan Puskesmas pembantu (Pustu) yang turut terendam sebanyak 12 buah yaitu Pustu Asam Pauh, Mahang Matang Landung, Banua Jingah, Taras Padang, Mantaas, Mangunang Seberang, Pajukungan, Bawan, Tabat, Murung B (batu tunggal), Paya Besar dan Datar Ajab.
Selanjutnya, bangunan Poskesdes yang terendam banjir yaitu di desa Mahang Matang Landung, Banua Hanyar, Banua Asam, Masiraan, Jaranih, Palajau, Mahang sei Hanyar, Matang Ginalon, Aluan mati, Mandingin, Rantau bujur, Aluan Besar.
"Terparah adalah di Pustu Datar Ajab Kecamatan Hantakan, karena bangunannya hancur bahkan hilang di terjang banjir bandang. Hanya sisa puing-puingnya saja," tuntasnya.
Baca juga: Penyakit "Lancat" paling banyak dikeluhkan warga pascabanjir di Barabai
Baca juga: Video-Vaksin Sinovac tiba di HST, Pertama kali disuntik adalah Unsur Muspida
Baca juga: Pascabanjir di HST: Kerugian bidang peternakan mencapai dua miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021