Berdasarkan data yang dikumpulkan tim Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan, sebanyak 15 gedung kampus perguruan tinggi swasta yang berada di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Barat (Kalbar) terendam air akibat banjir yang melanda kedua provinsi tersebut.
Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan Profesor Udiansyah di Banjarmasin, Senin (18/1/2021) berharap, bencana banjir yang melanda kampus-kampus tersebut segera surut, sehingga proses belajar mengajar bisa kembali normal.
Berdasarkan data yang dihimpun LLDIKTI XI Kalimantan, mayoritas gedung kampus yang terdampak banjir itu berada di wilayah Kalimantan Selatan yakni, di Kabupaten Banjar, sebagian Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kabupaten Tapin dan Kabupaten Tabalong. Sedangkan di Kalimantan Barat, hanya satu kampus yang terendam banjir yakni di Kabupaten Ngabang.
Secara umum gedung kampus yang terendam itu tidak mengalami kerusakan yang parah, namun beberapa fasilitas kampus seperti meja dosen, buku di perpustakaan rusak akibat terendam air, sehingga tidak bisa digunakan lagi.
Selain itu beberapa berkas fisik akreditasi basah. Sedangkan beberapa alat elektronik milik kampus berhasil diselamatkan setelah ditempatkan di tempat yang lebih tinggi.
Dampak dari banjir itu proses belajar tatap muka dengan protokol kesehatan ditiadakan, sebagai gantinya dilaksanakan secara daring.
Rata-rata gedung kampus yang terdampak banjir itu terendam air dengan ketinggian sekitar tiga sentimeter, namun ketinggian air di luar kampus selutut orang dewasa, sehingga aktivitas staf di kantor ditiadakan.
Langkah cepat diambil pihak kampus untuk membantu para mahasiswa dan dosen dengan menyiapkan fasilitas evakuasi. Termasuk menyiapkan ruangan di kampus untuk digunakan sebagai penampungan dan memberikan bantuan sembako.
Khusus kampus yang berada di Kabupaten Ngabang, sebagaimana dilaporkan humas kampus tersebut, meski banjir di lingkungan kampus tidak terlalu parah, namun terdapat 15 orang mahasiswa dan dosen yang terdampak, dan jumlahnya bisa bertambah karena tim masih ke lokasi untuk melakukan pendataan.
Selain itu susahnya sinyal telepon selular di lokasi banjir mengakibatkan pendataan yang dilakukan oleh tim terganggu.
"Saat ini kami sedang melakukan pendataan korban yang terdampak Banjir. Kami bekerja sama dengan Tim BPBD dan Pemkab Landak Kalbar untuk melakukan proses tersebut. Beberapa mahasiswa dan dosen kami terjunkan ke lapangan untuk membantu proses evakuasi," kata humas.
Prof Udiansyah berharap, agar banjir yang melanda Kalsel dan Kalbar segera berlalu, sehingga proses belajar dan belajar bisa kembali berjalan normal.
"Kami berharap seluruh PTS yang terdampak banjir ini bersabar dan kami juga meminta agar pihak kampus memberikan perhatian kepada dosen dan mahasiswa yang terdampak banjir," ujarnya.
Prof Udiansyah Udiansyah juga menyampaikan, sebagai bentuk kepedulian terhadap korban banjir, LLDIKTI XI Kalimantan akan membuka donasi dengan nama LLDIKTI XI PEDULI.
"Bagi dermawan yang ingin membantu para korban banjir lewat dompet LLDIKTI XI PEDULI bisa langsung mengirim ke rekening BNI 6006996001 atas nama LLDIKTI Peduli," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan Profesor Udiansyah di Banjarmasin, Senin (18/1/2021) berharap, bencana banjir yang melanda kampus-kampus tersebut segera surut, sehingga proses belajar mengajar bisa kembali normal.
Berdasarkan data yang dihimpun LLDIKTI XI Kalimantan, mayoritas gedung kampus yang terdampak banjir itu berada di wilayah Kalimantan Selatan yakni, di Kabupaten Banjar, sebagian Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kabupaten Tapin dan Kabupaten Tabalong. Sedangkan di Kalimantan Barat, hanya satu kampus yang terendam banjir yakni di Kabupaten Ngabang.
Secara umum gedung kampus yang terendam itu tidak mengalami kerusakan yang parah, namun beberapa fasilitas kampus seperti meja dosen, buku di perpustakaan rusak akibat terendam air, sehingga tidak bisa digunakan lagi.
Selain itu beberapa berkas fisik akreditasi basah. Sedangkan beberapa alat elektronik milik kampus berhasil diselamatkan setelah ditempatkan di tempat yang lebih tinggi.
Dampak dari banjir itu proses belajar tatap muka dengan protokol kesehatan ditiadakan, sebagai gantinya dilaksanakan secara daring.
Rata-rata gedung kampus yang terdampak banjir itu terendam air dengan ketinggian sekitar tiga sentimeter, namun ketinggian air di luar kampus selutut orang dewasa, sehingga aktivitas staf di kantor ditiadakan.
Langkah cepat diambil pihak kampus untuk membantu para mahasiswa dan dosen dengan menyiapkan fasilitas evakuasi. Termasuk menyiapkan ruangan di kampus untuk digunakan sebagai penampungan dan memberikan bantuan sembako.
Khusus kampus yang berada di Kabupaten Ngabang, sebagaimana dilaporkan humas kampus tersebut, meski banjir di lingkungan kampus tidak terlalu parah, namun terdapat 15 orang mahasiswa dan dosen yang terdampak, dan jumlahnya bisa bertambah karena tim masih ke lokasi untuk melakukan pendataan.
Selain itu susahnya sinyal telepon selular di lokasi banjir mengakibatkan pendataan yang dilakukan oleh tim terganggu.
"Saat ini kami sedang melakukan pendataan korban yang terdampak Banjir. Kami bekerja sama dengan Tim BPBD dan Pemkab Landak Kalbar untuk melakukan proses tersebut. Beberapa mahasiswa dan dosen kami terjunkan ke lapangan untuk membantu proses evakuasi," kata humas.
Prof Udiansyah berharap, agar banjir yang melanda Kalsel dan Kalbar segera berlalu, sehingga proses belajar dan belajar bisa kembali berjalan normal.
"Kami berharap seluruh PTS yang terdampak banjir ini bersabar dan kami juga meminta agar pihak kampus memberikan perhatian kepada dosen dan mahasiswa yang terdampak banjir," ujarnya.
Prof Udiansyah Udiansyah juga menyampaikan, sebagai bentuk kepedulian terhadap korban banjir, LLDIKTI XI Kalimantan akan membuka donasi dengan nama LLDIKTI XI PEDULI.
"Bagi dermawan yang ingin membantu para korban banjir lewat dompet LLDIKTI XI PEDULI bisa langsung mengirim ke rekening BNI 6006996001 atas nama LLDIKTI Peduli," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021